Sabtu, 09 Juli 2011

TREND DAN ISU KEPERAWATAN



KATA PENGANTAR


Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan seluruh alam ,atas rahmat dan hidayah-Nya makalah “Trend isu keperawatan” ini bisa di selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pambimbing Ilmu Keperawatan Dasar III yang telah membimbing dan memfasilitasi dalam proses penyelsaian makalah ini. Dan ucapkan terima kasih kepada teman teman yang yang telah ikut membantu dalam menyelsaikan makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pembuatnya sendiri maupun pembaca yang kami hormati. Kritik dan saran selalu kami terima untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah yang kami buat ini juga memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat serta dapat di pergunakan sebagai mana mestinya.


Malang, April 2011


Penulis












DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i
NAMA KELOMPOK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Isu Aspek Legal 3
2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasianya di Indonesia 4
2.3. Aplikasi dan Keuntungan Telenursing 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.

1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
2. Mengidentifikasi isu dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia.
3. Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap perawat di Indonesia.

1.3 Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia.
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan medikal bedah.
3. Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan.
4. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklinik.






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isu Aspek Legal
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah:
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent(pernyaataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan paraturan serta penyalahgunaan informasi dapat di kenakan hukuman/legal aspek.

2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasianya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Telenursing adalah:
• Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.
• Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
• Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
• Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.

2.3 Aplikasi dan Keuntungan Telenursing
1. Aplikasi
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga mereka.
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia.
Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk di dalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 – 16 pasien seharinya
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat.
Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasienyang tidak terbatas.
2. Keuntungan Telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 yaitu:
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif. Telenursing juga dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Trend Keperawatan Medikal Bedal Bedah dan Dampaknya di Indonesia.
Beberapa trend yang terjadi dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, diantaranya adalah: telenursing, Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka, Pencegahan HIV-AIDS pada Remaja dengan Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home Care, One Day Care, Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah. Disadari bahwa semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.
b. Isu dalam Keperawatan Medikal Bedah dan Dampaknya di Indonesia
Beberapa isue yang berkembang dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, antara lain: Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada dokumentasi keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3 Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas terlihat.




3.2. Saran
a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan layanan keperawatan.
b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah.
























DAFTAR PUSTAKA



file:///G:/trend-issue-keperawatan.html, diakses Senin, 14 Februari 2011
http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf, diakses Selasa, 23 September 2008, pukul 11.00 WIB

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT



A.Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit.
1. Pengertian Larutan.
Larutan adalah suatu campuran homogen antara dua zat atau lebih, di mana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata. Komponen-komponen larutan terdiri dari :
a.Pelarut
Pelarut (solvent) dalam suatu larutan biasanya dengan jumlah lebih banyak, misalnya air.
b.Zat terlarut
Zat terlarut (solute) dalam suatu larutan biasanya dengan jumlah sedikit, contohnya garam dapur dan gula.
Pelarut yang sering digunakan adalah air, karena ada berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Tidak semua zat jika dicampurkan ke dalam pelarut air dapat membentuk larutan. Contohnya garam dapur (NaCl) dan asam asetat (CH3COOH) larut dalam air, sedangkan lilin tidak larut dalam air.
Beberapa hal yang digunakan untuk memperkirakan apakah suatu zat akan larut dalam pelarut air atau tidak adalah :
a.Zat harus mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan pelarut air.
Pelarut air merupakan senyawa kovalen polar, maka zat yang dapat larut dalam air adalah senyawa ion atau senyawa kovalen polar.
1)Zat yang termasuk senyawa ion dan senyawa kovalen polar mempunyai muatan sejenis dengan pelarut air.
2)Zat yang termasuk senyawa kovalen nonpolar tidak mempunyai muatan sejenis dengan pelarut air.
b.Zat tersebut harus memiliki kekuatan gaya antarpartikel yang setara dengan gaya antarpartikel pada pelarut air.
Kekuatan gaya antarpartikel pada senyawa ion dan senyawa kovalen polar ditentukan oleh sifat kimia dari zat tersebut. NaCl dan CH3COOH mudah larut dalam air karena keduanya memiliki sifat kimia yang menyebabkan gaya antar partikelnya setara dengan pelarut air.
2.Senyawa Ion Dan Kovalen.
a.Senyawa Ion
Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri dari sekumpulan atom yang bergabung membentuk ikatan ion. Antara ion yang satu dengan yang lain terikat dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik.
b.Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen ada dua macam, yaitu kovalen polar dan kovalen nonpolar.
3.Elektrolit Dan Nonelektrolit.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi :
a.Larutan Elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut elektrolit. Contoh : natrium klorida (NaCl), hidrogen klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan amoniak (NH3).
b.Larutan Nonelektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut nonelektrolit. Contoh : air suling, larutan gula, dan alkohol.
Pada tahun 1884, Svante Arrchenius mengajukan teorinya bahwa dalam larutan elektrolit, yang berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas di dalam larutan. Ia menemukan bahwa zat elektrolit dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan nonelektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.
B.Daya Hantar Arus Listrik Dalam Larutan Elektrolit.
Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1.Elektrolit Kuat.
Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4 dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.
2.Elektrolit Lemah.
Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3 hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion. Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).


Untuk larutan elektrolit kuat; α = 1 atau α mendekati 1.
Untuk larutan elektrolit lemah; 0
Untuk larutan nonelektrolit; α = 0.
Tabel 1.
Jenis Larutan Jenis Zat Terlarut (dengan Pelarut Air) Nyala Lampu Contoh Larutan
Elektrolit Kuat Senyawa ion
Senyawa kovalen polaryang terhidrolisis sempurna/hampir sempurna Terang Natrium klorida (NaCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium asetat (CH3COOK)
Elektrolit Lemah Senyawa kovalen polar yang terhidrolisis sebagian kecil Redup Asam cuka (CH3COOK)
Amonia (NH3)
Asam karbonat (H2CO3)
Nonelektrolit Senyawa kovalen polar yang tidak terhidrolisis Tidak Menyala Sukrosa (C12H22O11)
Etanol (C2H5OH)
Urea (CO(NH2)2)
Glukosa (C6H12O6)
Gliserin (C3H5(OH)3)
Etilen glikol (C2H4(OH)2)
Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya.
Tabel 2.
Jenis Senyawa Padatan Lelehan Larutan (dalam Pelarut Air)
Senyawa ion Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk padatan, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk lelehan, ion-ionnya dapat bergerak jauh lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas
Senyawa kovalen polar Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena padatannya terdiri dari molekul-molekul netral meskipun bersifat polar Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena lelehannya terdiri dari molekul-molekul netral meski Dapat bergerak lebih bebas Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam larutan molekul-molekulnya dapat terhidrolisis menjadi ion-ion yang Dapat bergerak bebas
Peran larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, contohnya :
1.Aki
Sel aki terdiri anoda Pb dan katoda PbO2 dengan larutan elektrolit H2SO4. adanya larutan elektrolit memungkinkan terjadinya reaki kimia yang menghasilkan arus listrik untuk menghidupkan kendaraan.
2.Air sungai dan air tanah
Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan atau belut di sungai atau di persawahan dengan cara setrum listrik.
3.Air suling
Merupakan larutan nonelektrolit, karena mengandung ion-ion dalam jumlah yang sangat kecil. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia nonelektrolit.
4.Cairan tubuh
Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit. Komponen larutan elektrolit memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan untuk kerja impuls. Orang yang kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) harus mengkonsumsi larutan elektrolit, seperti larutan oralit.

DEMAM BERDARAH



I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam berdarah sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena jumlah penderita makin meningkat dan wilayah terjangkit makin meluas. Hal ini disebabkan nayamuk penular tersebar luas di seluruh wilayah tanah air. Secara nasional jumlah kasus DBD selama 5 (lima) tahun terakhir meningkat secara berfluktuasi, namun demikian angka kematian (CFR) cenderung menurun.
Data Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe menggambarkan keadaan yang tak jauh berbeda dengan angka-angka nasional selama 5 (lima) tahun belakangan ini, yaitu : pada tahun 1997 (17 penderita), tahun 1998 (24 penderita), tahun 1999 (2 penderita), tahun 2000 (6 penderita), tahun 2001 (20 penderita), tahun 2002 (32 penderita), tahun 2003 (12 penderita). Namun demikian angka kematian (CFR) cenderung menurun, tahun 1997 (5,88%), tahun 1998 (4.16%), tahun 1999 (0,0%), tahun 2000 (16,7%), tahun 2001 (0,0%), tahun 2002 (8,00%), dan tahun 2003 (0,0%).
Banyak faktor yang mendukung terjadinya kasus, antara lain; kurangnya upaya penggerakan masyarakat dalam hal pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN – DBD), kurangnya dukungan lintas program dan lintas sektoral dalam PSN-DBD serta terbatasnya dana dan sarana untuk pemberantasan penyakit demam berdarah termasuk penyuluhan, serta tingginya tingkat mobilitas penduduk, baik dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam maupun keluar provinsi (seperti ke Sumatera Utara dan bahkan antar pulau lainnya) yang merupakan daerah endemis demam berdarah.





II. TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Penyakit Demam Berdarah / Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus “ dengue “ dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

B. Tanda – tanda Demam Berdarah adalah sbb:
1. Panas tinggi lamanya 2 – 7 hari
2. Nyeri perut (ulu hati).
3. Perdarahan berupa :
- bintik-bintik merah dikulit, atau
- mimisan, atau
- gusi berdarah,
dan yang lebih parah lagi dapat disertai
- muntah darah dan
- berak darah.

C. Pertolongan Pertama Pada Penderita
a. Memberi minum sebanyak-banyaknya
Penderita Demam Berdarah mengalami kekurangan cairan tubuh oleh sebab itu pertolongan pertama yang palin penting ialah memberi minum sebanyak-banyaknya.
b. Memberi obat penurun panas
Untuk menurunkan panas diberi obat penurun panas. Dapat pula dibantu dengan kompres menggunakan kain yang dibasahi air dingin atau es.
c. Segera membawa penderita ke Dokter / Rumah Sakit.

D. Cara Penularan Demam Berdarah
Demam Berdarah disebabkan oleh virus yaitu bibit penyakit yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop khusus. Anak yang sakit demam berdarah, didalam darahnya mengandung virus, apabila anak tersebut digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit itu ikut terisap masuk kedalam tubuh nyamuk, dan bila nyamuk ini kemudian menggigit anak lain maka anak tersebut dapat ketularan penyakit ini.

E. Tempat Berkembang Biak:
1. Luar Rumah
Di luar rumah nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang biak di :
- Drum, tangki penampungan air.
- Kaleng-kaleng bekas, botol-botol pecah, ban bekas, potongan bamboo, tempurung kelapa, yang pada musim hujan berisi air.
2. Luar Rumah
Tempat bertelur yang paling disukai nyamuk aedes Aegypti di dalam rumah adalah :
- Bak mandi
- Tempayan, dan tempat penampungan air lainnya.
Selain itu nyamuk tersebut sering pula bertelur di :
- Vas bunga
- Perangkap semut, dan
- Tempat minum burung.

F. Cara Pemberantasan
Untuk menghindari tertular penyakit demam berdarah, maka usaha yang harus dilakukan adalah memutus rantai siklus vektor nyamuk Aedes Aegypti, dengan jalan :
1. Memberantan telur dan jentik-jentik nyamuk dengan Gerakan Serentak (GERTAK) Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD), dengan pola 3 M ( Menguras, Menutup dan Menguburkan) tempat / bahan-bahan yang dapat membuat air tergenang. Dengan meliputi beberapa kegiatan :
- Penyuluhan yang intensif
- Kerja bakti secara serentak
- Pemeriksaan jentik.
2. Memberantas nyamuk dewasa dengan insektisida
3. Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan larvasida (bubuk abate).

III. DATA PENDERITA DEMAM BERDARAH DI PT. PIM
(semester dua tahun 2004).
Data karyawan dan keluarga yang sudah dinyatakan positif menderita demam berdarah adalah sebagai berikut :

NO NAMA PASIEN BADGE PEMERIKSAAN
1. Ny. Iskandar osman T-830104/Tek 29 - 11 - 2004
2. Essy a/d Kaswani T T-840285/Tek 03 – 12 - 2004
3. Sony Gondo. S T-850992/Imak 06 – 12 - 2004
4. Arifin A. Manaf T-850984/Kam 07 – 12 - 2004
5. Zainal Abidin T-850772/Ops 07 – 12 - 2004
(data RS. PT. PIM tanggal 08 Desember 2004)

IV. PENUTUP
Demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, khususnya daerah perkotaan dan daerah kumuh dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, umumnya mobilitas penduduk kedaerah yang endemis demam berdarah. Hal ini memungkinkan penyebarannya sampai ke desa-desa yang sebelumnya tidak pernah ada kasus penyakit demam berdarah.
Penyakit demam berdarah dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat, ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, sampai saat ini belum ditemukan vaksin serta obatnya. Untuk memberantas penyakit demam berdarah cara yang paling efektif adalah dengan memutuskan rantai siklus nyamuk Aedes Aegypti.


By Hiperkes - Hd

ANOREXIA DAN KESEHATAN



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kesempatan waktu yang telah diberikanNYA makalah “Anorexia dan Kesehatan“ ini biasa terselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memfasilitasi dalam proses penyelesaian makalah ini.Dan temen-teman satu kelompok yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pembuatnya sendiri maupun pembaca yang kami hormati.Kritik dan saran slalu kami terima untuk menyempurnakan makalah ini.Dan semoga makalah yang kami buat ini jjuga memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.










Malang, Oktober 2009


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehatan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita dan karena kesehatan kita bisa melakukan segala aktivitas sehari hari.Untuk itu penerapan pola hidup sehat perlu ditnamkan pada setiap individu. Berolah raga yang teratur,makan makanan yang bergizi,istirahat yang cukup,dan menyempatkan diri untuk liburan sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.Bagi para remaja kesehatan tubuh sangat diperhatikan,kususnya bagi remaja putri yang banyak mengidam-idamkan mempunyai tubuh yang langsing,tapi dalam kenyataannya kebanyakan masalah yang terjadi pada remaja putri adalah terjadinya obesitas.Berbagai cara yang dilakukan oleh remaja putri untuk menjaga tubuhnya agar tetap ideal,cara yang dilakukan ada yang benar menurut prosedur kesehatan atau justru menyiksa dirinya sendiri.
Olahraga terus menerus yang tidak diimbangi dengan pemenuhan makanan bagi tubuh ataupun mengeluarkan makanan yang telah dimakan karena takut tubuhnya mengalami obesitas atau yang sering disebut dengan Anorexia.Anorexia adalah masalah yang masih sering kita lihat dalam kehidupan remaja.Anorexia adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari karena kebiasaan ini akan menyiksa tubuh penderita.Karena asupan nutrisi-nutrisi dalam tubuh yang tidak terpenuhi,penderita ini akan mempunyai tubuh yang sangat kurus.Pemahaman tentang penerpan pola hidup sehat sangat diperlukan agar langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai keadaan sehat itu sesuai dengan penerapan pola hidup sehat yang benar.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Anorexia ?
2. Apa penyebab dan akibat dari anorexia ?
3. Bagaimana hubungan anorexia dengan penyakit lain ?
4.Bagaimana hubungan anorexia dengan pola hidup sehat ?
5. Bagaimana cara pengobatan anorexia ?
6. Apa saja peran perawat dalam kasus anorexia ?

1.3 TUJUAN

1. Memahami pengertian dari anorexia
2. Memahami sebab-sebab dan akibat dari anorexia
3. Memahami hubungan anorexia dengan penyakit lain
4. Memahami apa saja hubungan anorexia dengan pola hidup sehat
5. Memahami cara pengobatan anorexia
6. Memahami peran perawat dalam kasus anorexia

1.4 MANFAAT

1. Pembaca memahami tentang bahaya anorexia bagi kesehatan tubuh
2. Pembaca dapat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANOREXIA
Anorexsia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian besar untuk menghadapi masalah anorexia dan bulimia.Anoreksia dan bulimia merupakan gangguan makan yang menyiksa, dimana kedua keadaan sama bahayanya bagi tubuh. Gangguan tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan, dan ketakutan mental itu akan terpancar melalui penyiksaan fisik.
Tanda yang dialami oleh penderita anorexia

1. Menolak untuk mempertahankan berat badan normal dan cenderung selalu ingin lebih kurus.
2. Selalu ketakutan berat badannya akan naik walaupun kenyataannya berat badannya turun terus.
3. Berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal tidak hamil.
Ciri-ciri dari penderita anorexsia antara lain
1. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja, dewasa atau yang baru memasuki masa puber.
2. Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya prestasi sebagai nilai kebanggaan keluarga.
3. Mempunyai perhatian yang berlebihan tentang kesempurnaan penampilan.
4. Mempunyai orang tua yang sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri. Penderita anoreksia biasanya merasa harus menjadi sempurna agar mendapat perhatian dari orang tua mereka.
5. Ditandai dengan perubahan fisik seperti rambut rontok, terhentinya ovulasi dan menstruasi, detak jantung melambat, tekanan darah rendah dan tidak mampu menahan rasa dingin.
6. Biasanya memiliki tingkat depresi yang lebih parah dibandingkan penderita bulimia.
7. Rentan terkena osteoporosis,karena asupan kalsium yang rendah.
8. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ vital lainnya jika berat badannya turun dibawah batas normal.
2.2 PENYEBAB DAN AKIBAT DARI ANOREXIA
Ketika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi. Kalau dulu makan apapun tidak berefek bagi berat badan, tapi setelah masa pubertas (biasanya ditandai dengan menstruasi), baru makan coklat dua potong, kok beratnya sudah tambah 1 kg. Pada kenyataannya kebanyakan wanita ingin terlihat langsing dan kurus karena mereka beranggapan bahwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses dan populer. Apalagi kalau melihat ‘body’ para selebritis yang langsing (sebenarnya lebih tepat dikatakan kurus-ceking- tiada berisi) sehingga kalau pakai baju model apapun terlihat pas dan pantas dipakai. Sementara kalau tubuh kita gendut, pakai baju apapun rasanya seperti sedang memakai karung terigu. Akhirnya, lingkungan sekitar juga ikut mempengaruhi. Semakin sering diledek ‘gendut’ maka dietnya semakin gencar. Maka tidak mengherankan bila ketidakpuasan seseorang dengan tubuhnya akan mengembangkan masalah pada gangguan makan.
Remaja dengan gangguan makan seperti di atas memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya, mereka sudah memiliki suatu mind set (pemikiran yang sudah ter’patri’ di otak) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka mempersepsikan tubuhnya gemuk, banyak lemak di sana sini, tidak seksi dan lain-lain yang intinya tidak sedap untuk dipandang dan tidak semenarik tubuh orang lain. Akibat pemikiran yang sudah ter’patri’ ini, seorang remaja akan selalu melihat tubuh mereka terkesan gemuk padahal kenyataannya justru berat badan mereka semakin turun hingga akhirnya mereka menjadi sangat kurus. Mereka akan dihantui perasaan bersalah manakala mereka makan banyak karena hal itu akan menyebabkan berat badannya naik. Masalah “body” ini akhirnya menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk menerima kondisi dirinya. Mereka beranggapan bahwa kepercayaan diri akan tumbuh kalau mereka juga memiliki tubuh yang sempurna (sempurna disini adalah ; kurus).
Anoreksia ditandai oleh ketakutan yang tidak wajar terhadap kemungkinan mengalami kenaikan berat badan dan kehilangan kemampuan mengontrol makan. Para penderita anoreksia bangga akan diet dan kontrol ekstra keras yang dilakukannya.

Ciri-ciri Anorexia antara lain,
* Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
* Ketakutan bahwa berat badan akan naik
* Menganggap berat badannya sudah ideal
* tidak mengalami menstruasi.

Meskipun berkurangnya berat badan adalah ciri yang paling jelas terlihat pada anoreksia nervosa, tetapi sesungguhnya hal itu bukan inti gangguannya. Banyak orang kehilangan berat badan akibat kondisi medis tertentu, tetapi penderita anoreksia memiliki ketakutan yang intens terhadap obesitas dan berusaha keras untuk menjadi kurus.
Gangguan ini paling sering muncul pada remaja yang memang kegemukan atau mempersepsi bahwa dirinya terlalu gemuk. Ia lalu mulai berdiet keras, yang terus membua dia sampai ke titik di mana ia terjebak secara obsesif untuk menjadi kurus.
Olah raga berat, yang nyaris seperti menghukum diri sendiri, juga lazim dilakukan. Berkurangnya berat badan secara dramatis diperoleh dengan membatasi asupan kalori.
Seorang penderita anoreksia tidak pernah puas dengan penurunan berat badannya. Berat badan yang tetap antara hari ini dan keesokan harinya atau setiap penambahan berat badan dapat mengakibatkan kepanikan, kecemasan dan depresi.

Ketika memandangi tubuhnya di cermin, ia melihat sosok yang sangat berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain. Orang lain melihatnya sebagai gadis yang kurus kering dan lemah, seperti seorang penderita kelaparan, sedang yang bersangkutan melihatnya sebagai gadis yang perlu mengurangi berat badannya...

Biasanya mereka pintar memilih ucapan yang ingin di dengar orang lain. Mereka mungkin mengatakan setuju bahwa berat badannya memang kurang dan perlu menambah, tetapi sesungguhnya ia tidak mempercayainya.

Mungkin untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu mengontrol makanannya, sebagian penderita anoreksia menunjukkan minat yang besar pada masak memasak dan makanan. Sebagian menjadi juru masak yang handal, yang menyiapkan makanan untuk seluruh keluarganya. Sebagian lainnya menimbun makanan di kamarnya dan memandanginya dari waktu ke waktu.

Akibat Anorexia Nervosa
Beberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari berat badan mereka. Umumnya anoreksia mempunyai gejala seperti depresi, kurang percaya diri, penampilan yang tidak proporsional, hubungan keluarga yang terganggu, berkurangnya nafsu makan, emosi yang susah dikontrol, mudah terjangkit penyakit, berat badan menurun drastis, dan kekurangan nutrisi.
Resiko terburuk anoreksia adalah kematian. Hal ini diakibatkan adanya penurunan berat badan yang luar biasa dan merupakan bentuk lain dari bunuh diri. Sekitar 1 dari 10 penderita anoreksia meninggal akibat komplikasi. Jika gangguan ini, baik anoreksia maupun bulimia tidak segera tertangani, maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian
Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :
1. Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun
2. Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan makanan
3. Lemah, tidak bertenaga
4. Sulit berkonsentrasi
5. Gangguan menstruasi
6. Kematian
Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :
1. Perasaan tidak berharga
2. Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah
3. Mudah merasa bersalah
4. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain
5. Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak
6. Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya
7. Minta perhatian orang lain
8. Depresi (sedih terus menerus)


2.3 Hubungan Anorexia dengan Penyakit Lain

Resiko teburuk dari anorexia adalah dapat menyebabkan kematian. Hal ini terjadi karena terjadinya penurunan berat badan secara drastis. Anorexia akan menyebabkan beberapa penyakit lain yang umunya akan menderita komplikasi diantaranya,


1.Penyakit jantung.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang umum terjadi pada penderita anoreksia. Pada orang yang mempunyai penyakit jantung, anoreksia mengakibatkan ritme jantung yang tidak teratur dan mengakibatkan pengecilan ukuran otot jantung.

2.Gangguan hormonal.
Perubahan terhadap hormon reproduktif dan hormon tiroid yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi (amenorrhea), infertilitas, penyusutan tulang dan gangguan pertumbuhan.

3. Ketidakseimbangan mineral dan elektrolit.
Tubuh membutuhkan sejumlah mineral yang cukup,terutama Ca dan K. Kalsium dan Kalium berfungsi dalam menghasilkan sinyal elektrik yang membuat jantung berdetak. Gangguan dalam jumlah cairan tubuh dan mineral akan menyebabkan jumlah elektrolit yang tidak seimbang dan dapat berbahaya bagi tubuh penderita.

4. Kerusakan syaraf.
Anorexsia dapat menyebabkan gangguan otak dan syaraf, seizures. Hal ini adalah akibat dari berkurangya asupan nutrisi sehingga timbul gangguan.

5. Gangguan pencernaan.
Anoreksia dapat mengakibatkan konstipasi ( sulit buang air besar ). Gangguan ini disebabkan oleh berkurangnya asupan serat yang diperlukan untuk memperlancar buang air besar. Jika keadaan ini semakin parah akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, misalnya ambien. Dan harus dioperasi untuk penyembuhannya.

2.4 HUBUNGAN ANOREXIA DENAGAN POLA HIDUP SEHAT

Anorexia adalah kebiasaan buruk yang pada umumnya dilakukan oleh perempuan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal(langsing). Akan tetapi cara yang dipilih salah karena seseorang yang mempunyai kebiasaan buruk ini memaksa tubuhnya untuk berolahraga tanpa diimbangi denagan pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya. Akibatnya tubuh kekurangan energi karena nutrisi-nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi. Tubuh menjadi lemas, fungsi kerja organ-organ tubuh terganggu, dan bila kebiasaan ini dibiarkan terus menerus bukannya bentuk tubuh ideal yang didapatkan tetapi, kondisi tubuh yang kurus dibatas kewajaran serta tidak menutup kemungkinan terjadi kematian pada penderitanya(Walter H, 2006).
Kebiasaan buruk seprti Anorexia bertolak belakang dengan penerapan pola hidup sehat . Olahraga yang diimbangi dengan pemenuhan nutrisi tubuh adalah salah satu penerapan pola hidup sehat yang benar. Saat berolahraga tubuh kita mengeluarkan banyak energi dan banyak kalori yang terbakar. Untuk menggantikan kalori yang terbuang tadi dibutuhkan makanan-makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh kita(Robert Levey, 2006). Sehingga keseimbangan dalam tubuh terjaga, tidak seperti penderita Anorexia yang justru membiarkan tubuhnya kekurangan nutrisi setelah berolahraga. Dan banyak yang mengatakan bahwa kebisaan buruk ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal secara cepat(Trismiati, 2004).
Bentuk tubuh yang ideal dapat kita dapatkan dengan penerapan pola hidup sehat, olah raga teratur yang diimbangi dengan pemenuhan nutrisi dalalam tubuh adalah salah satu cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal dan bukannya memilih kebiasaan Anorexia yang justru menyiksa tubuh kita. Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa perilaku Anorexia tidak sepantasnya menjadi pilihan alternatif untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal dan penerapan pola hidup sehat yang teratur adalah alternatif yang sesuai untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Penerapan pola hidup sehat yang dimaksud adalah olahraga yang teratur dengan memperhatikan pemenuhan nutrisi dalam tubuh(Pokja, 2007). Anorexia erat hubungannya dengan penerapan pola hidup sehat tetapi, hubungan yang dimaksud adalah penyimpangan pola hidup sehat yang harus dijauhi dan dihindari bagi seluruh perempuan pada kususnya. Dan pemahaman pola hidup sehat yang benar harus kita tanamkan sejak dini sehingga kita nantinya merasakan hasilnya. Yang perlu digarisbawahi adalah Anorexia adalah salah satu penyimpangan penerapan pola hidup sehat yang harus dihindari seawal mungkin(Raymond Tambunan, 2005).
Perlunya penanaman pola hidup sehat sejak dini sebagai antisipasi untuk menghindari penyimpangan yang terjadi selama ini mengenai masalah Anorexia sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan. Perlunya penyuluhan-pnyuluhan kepada masyarakat mngenai hunbungan Anorexia dengan Penanaman pola hidup sehat menjadi salah satu agenda dari beberapa instansi kesehatan. Kondisi badan yang sehat dengan bentuk tubuh yang ideal akan kita dapatkann jika penanaman pola hidup sehat itu benar-benar kita terapkan secara teratur dan berkelanjutaan. Anorexia sebagai salah satu penyimpangan pola hidup sehat sering kali menjadi suatu masalah yang serius yang harus ditindaklanjuti secara prefentif maupun represif(Gordon, 1982).
Peran aktif dari lembaga-lembaga pemerintah dalam melakukan penyuluhan- penyuluhan dan pembelajaran tentang pemahaman pola hidup sehat tidak akann berhasil tanpa adanya sumbangsih dari masyarakat. Kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh harus terpenuhi agar kerja organ tubuh dalam proses metabolisme berjalan lancar dan kita dapat melakukan berbagai aktivitas sehari hari dengan lancar. Berbeda denagan Anorexia yang membiarkan tubuh bekerja keras tanpa memperhatikan pemenuhan makanan yang bernutrisi tinggi pada saat melakukan olah raga, sama halnya membunuh diri kita secara perlahan-lahan. Padahal tubuh ini harus kita jaga agar tetap dalam kondisi prima, sehingga aktivitas yang mencerminkan penerapan pola hidup sehat seperti olah raga dapat terlaksana sesuai jadwal keseharian yang sehari hari kita lakukan. Ingin mendapatkan tubuh yang ideal bukan berarti harus mengurangi porsi makann kita sehari hari atau bahkan mambiarkan tubuh ini tidak dimasuki makanan(Harlock, 2003).
Berolah raga adalah cara yang efektif untuk mendapatkan bentuk badan yang ideal tetapi pola penerapan olah raga pada penderita Anorexia bukanlah penerapan pola hidup sehat yang dianjurka oleh para ahli. Hubungan yang berkebalikan ini menjadi permasalahan yang rumit yang belum dapat dipecahakan sampai saat ini karena paradikma yang diterapkan dalam kehidupan perempuan pada umumnya memilih sesuatu yang serba praktis. Perempuan-perempuan itu memilih kebiasaan yang basanya dilakukan oleh para penderita Anorexia sebagai cara yang praktis. Untuk itu pemahaman hubungan antara pnerapan pola hidup sehat denga kebiasaan buruk Anorexia harus benar-benar dipahami dan dimingerti dengan pemahaman yang baik sehingga kesehatan tubuh dengan bentuk badan yang ideal dapat kita dapatkan(Mc Heinze, 1989).

2.5 CARA PENGOBATAN ANOREXIA
Biasanya pengobatan terdiri dari 2 tahap:
1. Mengembalikan berat badan normal
2. Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian obat-obatan.

Jika berat badan turun sangat cepat atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat badan normal), maka sangat penting untuk mengembalikan berat badan karena penurunan yang demikian isa berakibat fatal. Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, dimana penderita didorong untuk makan. Kadang diberikan makanan melalui infuse. Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi jangka panjang oleh seorang ahli dalam kelainan pola makan.
Terapi bisa berupa psikoterapi individual, kelompok dan keluarga; atau berupa obat-obatan. Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-depresi.
Pengobatan dalam kasus bulimia maupun anorexia diperlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan, seperti terapi dapat berlangsung setahun atau lebih, bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.
Manajemen Terapi Anoreksia
Penderita anorexia harus diyakinkan bahwa mereka butuh pertolongan professional.Pengobatan yang dilakukan meliputi:
A. Terapi Nutrisi untuk Anoreksia
1.Mengikuti jadwal pola makan yang sesuai.
2.Berhenti makan jika sudah merasa cukup, bukan kenyang.
3.Makan makanan yang sehat, makanan yang seimbang. Kebutuhan kalori yang sangat tinggi untuk menaikkan bobot tubuh dan memeliharanya setelah bobot tubuh yang diinginkan. Sekali bobot tubuh yang diinginkan dicapai, kalori akan secara bertahap menurun sampai tingkat pemeliharaan, yaitu kira – kira 50 kcal/ kg setiap hari.
4.Mengkonsumsi vitamin dan suplemen mineral terutama kalsium, kalium, dan besi.
5.Latihan fisik secara teratur, tapi tidak berlebihan.
6.Mengkonsumsi nutrisi enteral. Data anthropometric dan biokimia telah dikumpulkan dari 9 pasien anoreksia nervosa sebelum dan setelah mengkonsumsi enteral nutrisi melalui rute nasogastric. Konsumsi nutrisi ini ternyata menaikkan bobot badan sebesar 8.22 kg/bulan. Nilai ini tidaklah berbeda dari tingkatan yang dicapai oleh pokok anorectic mengenakan total parenteral ilmu gizi. Lagipula, suatu kenaikan yang penting beberapa index biokimia, yaitu prealbumin dan total zat besi telah dicapai.
7. Mengkonsumsi sayur-sayuran hijau karena banyak mengandung klorofil. Dr. Ann Wigmore menuliskan "hal yang paling terpenting dalam memulihkan kembali kesehatan adalah mengambil asupan klorofil dalam jumlah seimbang dan secara terus-menerus setiap hari." Klorofil mempunyai bentuk nukleat dan asam amino yang sesuai yang dibutuhkan otak manusia, untuk membentuk neuropeptida yang diperlukan untuk berpikir kreatif dan positif, sehingga membantu penderita depresi seperti yang dialami pasien anoreksia.
8. Untuk pasien anoreksia yang parah, pemberian makanan dilakukan melalui rute nasogastric (pada rute ini, digunakan selang yang menghubungkan hidung dan perut, sehingga makanan tidak akan dimuntahkan melalui mulut).
9. Pemberian liquid oral nutrition dengan nilai kalori yang terus ditingkatkan tiap minggu.
10. Terapi utama untuk amenorrhea pada pasien anoreksia nervosa adalah dengan peningkatan nutrisi. Pemberian estrogen dari luar tubuh hanya diperbolehkan pada pasien defisiensi estrogen yang ditandai dengan berhentinya pertumbuhan dada dan kulit menjadi kering. Akan tetapi, estrogen tersebut ternyata tidak berefek pada kerapatan tulang pasien anoreksia nervosa. Untuk menangani keropos tulang pada pasien anoreksia nervosa (yang sekalipun telah diberikan asupan estrogen dari luar tubuh) karena defisiensi nutrisi, maka dilakukan upaya untuk menaikkan bobot badan. Suplemen vitamin juga harus ditingkatkan termasuk kalsium dengan dosis 1000-1500 mg/hari dan vitamin D 400 IU/hari untuk membantu penyerapan kalsium.
11. Terapi untuk pasien anoreksia akibat efek samping pengobatan penyakit seperti kemoterapi pada kanker adalah sebagai berikut : menggunakan stimulan selera makan, mengkonsumsi nutraceutical yang terdiri dan protein dan omega 3 asam lemak (nutraceutical ini dapat menurunkan kerusakan otot, meningkatkan bobot badan pasien kanker, dam meningkatkan sintesis otot), dan mengkonsumsi vitamin.
B. Obat-obat antideperesan yang diberikan dokter kepada pasien anoreksia
1.selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine, sertraline, paroxetine, citalopram, escitalopram, dan fluvoxamine.
2. venlafaxine dan tricyclic antidepressants seperti imipramine dan desipramine.

2.6 PERAN PERAWAT DALAM KASUS ANOREXIA
Peran perawat dalam kasus anoreksia sangat penting. Mengingat implikasi psikologi dan medis anoreksia nervosa yang sulit, suatu rencana pengobatan harus menyeluruh, termasuk perawatan di rumah sakit jika diperlukan dan terapi individual. Di samping itu, peran keluarga dalam penyembuhan pasien juga merupakan hal yang penting dan dianjurkan.
Perawat dapat melakukan perawatan dalam bentuk apa saja. Kebanyakan perawat memberikan intervensi di rumah sakit, namun tidak jarang juga proses penyembuhan dilakukan di rumah pasien. Hal ini mengingat peran keluarga sangat penting bagi kemajuan kesehatan sang pasien.
A. Perawatan di rumah sakit.
Klinik harus memutuskan pasien mana yang harus diberi perawatan di rumah sakit, dan yang tidak harus. Berikut ini adalah penanganan secara umum di rumah sakit:
i. Kehilangan energi yang banyak, pada umumnya, pasien anoreksia nervosa yang berada 20% di bawah berat badan yang diharapkan untuk tinggi badannya adalah dianjurkan untuk program rawat inap, dan pasien yang berada 30% di bawah berat badan yang diharapkan memerlukan perawatan rumah sakit psikiatrik yang terentang dari dua sampai 6 bulan..
ii.Hypokalemi (<3 meg/L) atau EKG mengalami perubahan akibat meningkatnya potassium.
iii. Lingkaran muntah, dan pengurangan makanan yang tidak dapat diputuskan.

B. Terapi di bawah pengawasan Perawat
i. Assessment atau pengkajian keperawatan yang berhati-hati dan penatalaksanaan masalah kesehatan dan gangguan kejiwaan lainnya.
ii. Modifikasi perilaku lainnya untuk usaha peningkatan berat badan, seperti tirah baring dengan pengawasan konsumsi makanan sebagai langkah awal untuk setiap pasien. Frekuensi pemberian makan 5-6 kali, dengan kalori 1500 – 2000 kalori yang ditingkatkan secara bertahap, biasanya diberikan makanan yang sama selama sehari sehingga pasien tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar sekali makan.
iii. Keinginan untuk menaikan berat badan harus disesuaikan dengan pendidikan pasien. setiap pagi pasien harus ditimbang setiap pagi, setelah mengosongkan kandung kemihnya dan sebelum sarapan.
iv. Mengkuatkan kembali keinginan pasien untuk meningkatkan berat badannya. jika pasien tidak lagi tirah baring, pasien harus diawasi selama 2 jam setelah makan. Hal ini dilakukan agar pasien tidak memuntahkan makanannya. Pemberian makan secara paksa dilakukan jika pasien mengalami penurunan berat badan yang drastic, dan membahayakan jiwa pasien.

C. Kriteria untuk perawatan di rumah sakit
Dasar perawatan di rumah sakit berdasarkan Farmakoterapi, yang diberikan jika ada gangguan jiwa, seperti depresi, atau kecemasan. Keikutsertaan keluarga diberikan untuk pasien yang dengan perawatan di rumah, digunakan untuk memeriksa interaksi di antara anggota keluarga dan kemungkinan tujuan sekunder dari gangguan tersebut bagi pasien.
Perawatan setelah rumah sakit memiliki banyak sekali jenisnya. Yaitu gabungan psikoterapi individu dan keluarga. Menggunakan pendekatan terapi kognitif yang difokuskan pada pasien yang terobsesi menjadi kurus, kepercayaan diri yang rendah, dan dichotomous thinking, seperti gendut lawan kurus, benar lawan salah, otonomi lawan independent.
Farmakoterapi, banyak diberikan oleh physician jika pasien telah mengalami perbaikan setelah 6 bulan, setelah pasien di rawat.

D. Dasar Intervensi yang dilakukan perawat
Melalui prosedur ini diharapkan klien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat yang dibuktikan dengan BB dalam batas normal, albumin dalam batas normal.
Intervensi:
• Kaji pola diet nutrisi
• Kaji status nutrisi
• Kaji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi
• Menyediakan makanan kesukaan klien dalam batas-batas diet
• Anjurkan cemilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium diantara waktu makan
• Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
• Kaji bukti adanya masukan protein yang tidak adekuat
• Timbang berat badan harian


























BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan penjelasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa Anorexia tidak mencerminkan penerapan pola hdup sehat, bahkan Anorexia dapat mengancam kesehatan kita karena menyiksa diri kita sendiri tanpa memperhatikan asupan makanan yang cuku bagi tubuh.
3.2 SARAN
Penerapan poa hidup sehat harus dilakukan dengan prosedur kesehatn yang benar,sehingga akan memmberikan dampak yang positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri.

Pemeriksaan Neurologis Fungsi Cerebral



Glasgow Coma Scale.Penilaian :
* Refleks Membuka Mata (E)
4 : membuka secara spontan
3 : membuka dengan rangsangan suara
2 : membuka dengan rangsangan nyeri
1 : tidak ada respon
* Refleks Verbal (V)
5 : orientasi baik
4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan
3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang
1 : tidak ada respon
* Refleks Motorik (M)
6 : melakukan perintah dengan benar
5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi.
3 : hanya dapat melakukan fleksi
2 : hanya dapat melakukan ekstensi
1 : tidak ada respon
cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang sadar = compos mentis pasti GCSnya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam, GCSnya 3 (1-1-1). Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata bengkak sedang V dan M normal, penulisannya X-5-6.Bila ada trakheostomi sedang E dan M normal, penulisannya 4-X-6.Atau bila tetra parese sedang E dan V normal, penulisannya 4-5-X. GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat kesadaran pada anak berumur kurang dari 5 tahun. Atau jika ditotal skor GCS dapat diklasifikasikan :
a. Skor 14-15 : compos mentis
b. Skor 12-13 : apatis
c. Skor 11-12 : somnolent
d. Skor 8-10 : stupor
e. Skor < 5 : koma
Derajat Kesadaran
- Sadar : dapat berorientasi dan komunikasi
- Somnolens : dapat digugah dengan berbagai stimulasi, bereaksi secara motorik / verbal kemudian terlelap lagi. Gelisah atau tenang.
- Stupor : gerakan spontan, menjawab secara refleks terhadap rangsangan nyeri, pendengaran dengan suara keras dan penglihatan kuat. Verbalisasi mungkin terjadi tapi terbatas pada satu atau dua kata saja. Non verbal dengan menggunakan kepala.
- Semi Koma : tidak terdapat respon verbal, reaksi rangsangan kasar dan ada yang menghindar (contoh menghindari tusukan).
- Koma : tidak bereaksi terhadap stimulus.
Kualitas Kesadaran
- Compos mentis : bereaksi secara adekuat
- Abstensia drowsy / kesadaran tumpul : tidak tidur dan tidak begitu waspada. Perhatian terhadap sekeliling berkurang. Cenderung mengantuk.
- Bingung / confused : disorientasi terhadap tempat, orang dan waktu.
- Delirium : mental dan motorik kacau, ada halusinasi dan bergerak sesuai dengan kekacauan pikirannya.
- Apatis : tidak tidur, acuh tak acuh, tidak bicara dan pandangan hampa.
Gangguan fungsi cerebral meliputi : gangguan komunikasi, gangguan intelektual, gangguan perilaku dan gangguan emosi.
Pengkajian status mental / kesadaran meliputi : GCS, orientasi (orang, tempat dan waktu), memori, interpretasi dan komunikasi.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan



Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Fascia Renalis terdiri dari:
Fascia renalis terdiri dari a) fascia (fascia renalis), b) Jaringan lemak peri renal, dan c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
Proses pembentukan urin
Tahap pembentukan urin
1. Proses Filtrasi ,di glomerulus
terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
.
Ciri-Ciri Urin Normal
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

MANFAAT ANTROPOLOGI DALAM DUNIA KESEHATAN



ARTI KESEHATAN
☼ Menurut WHO
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.

☼ Menurut UU No. 23 Tahun 1992
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomi

Makna UU No. 23 Tahun 1992 mencakup 4 aspek, yaitu:

1. Fisik
Apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis tidak sakit
2. Mental
Kesehatan mental mencakup 3 faktor, yaitu:
a. Pikiran
Mampu berfikir logis.
b. Emosional
Kemampuan mengekspresikan emosi.
c. Spiritual
Kemampuan mengekspresikan rasa syukur (termasuk ritual menjalankan ibadah).
3. Sosial
Kemampuan untuk berhubungan/berinteraksi, baik intrapersonal maupun interpersonal.
4. Ekonomi
Mampu untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menyangga kehidupannya secara finansial (produktif)


UPAYA KESEHATAN

Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat


☼ Pemeliharaan kesehatan meliputi:
1. Kuratif (Pengobatan penyakit)
2. Rehabilitatif (Pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit/cacat)

☼ Peningkatan kesehatan meliputi:
1. Preventif (Pencegahan penyakit)
2. Promotif (Peningkatan kesehatan)

Untuk melakukan upaya kesehatan tersebut maka diadakan program kesehatan oleh provider (petugas kesehatan) kepada resipien (penerima program kesehatan) guna mengatasi masalah kesehatan.


Contoh Program :
1. Program Keluarga Berencana
2. Program imunisasi

Tujuan Program

Merubah perilaku resipien menuju pola hidup sehat

B = f (P,R,E)

B = Behavior
f = Function of
P = Predisposing factors (meliputi : pengetahuan, kepercayaan, tradisi, dll)
R = Reinforcing factors (meliputi : nakes, toma, dll)
E = Enabling factors (meliputi : RS, Puskesmas, Nakes, dll)


PERSPEKTIF ANTROPOLOGI DALAM Community Analysis

I. TEORI FUNGSIONAL

Suatu pranata budaya tidak dapat dipelajari sendiri tanpa konteks pranata lain yang menopang dan ditopangnya.
Oleh karena itu ahli antropologi mengarahkan perhatiannya pada seluruh sistem, antar hubungan yang fungsional dari bagian – bagian kebudayaan dalam integrasinya.
Kritik:
Suatu perubahan yang diinginkan akan mengakibatkan social and ecological cost yang lebih tinggi dari perubahan yang diinginkan.


TEORI RELATIVISME BUDAYA

Malinowski juga mengemukakan tentang Participant observer, yaitu pengamatan melalui keturutsertaan.
Gunanya :
1. Mengerti dengan baik kebudayaan masyarakat yang diteliti, terutama dalam tahap perencanaan.
2. Meminimalisir kerugian sosial dan ekologis dari perubahan yang direncanakan.


Yaitu bahwa setiap kebudayaan bersifat unik, maka kebudayaan dapat dinilai berdasarkan norma-norma dan nilai-nilainya sendiri.
Provider dituntut untuk bersimpati dengan bentuk-bentuk kebudayaan dari masyarakat resipien dan tidak menilainya dengan normanya sendiri.
Tujuan teori ini adalah program yang dicanangkan haruslah bijaksana untuk mengembangkan apa yang telah ada dalam kebudayaan resipien dan membangunnya di atas sistem tersebut daripada menghapusnya dan memulai dari awal.

Contoh:
1. KB pada awalnya menentang konsep banyak anak banyak rezeki. Namun dengan pendekatan nilai kultural bahwa kualitas anak lebih baik daripada kuantitas anak maka lambat laun program tersebut diikuti.

2. Program gizi di Brazil yang menekankan penggunaan protein nabati yang tersedia banyak di negara mereka daripada menggunakan protein hewani (rekomendasi program gizi internasional) yang jarang di negara mereka.

3. Air zam-zam sebagai sumber air yang menguntungkan bagi daerah padang pasir karena mengandung mineral tinggi tapi tidak cocok di daerah tropis/mediterinia.

4. Masyarakat Papua yang makanan awalnya sagu, tanpa pertimbangan bijaksana pemerintah mengenalkan padi sebagai sumber KH yang baik padahal secara geografis tanaman sagu lebih berpotensial dikembangkan.

Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan



Membicarakan sejarah munculnya dan perkembangan Antropologi Kesehatan, maka saya harus melihat dari awal mula munculnya istilah ini dan penelitian-penelitian mengenai hal ini. Uraian sejarah muncul dan perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut urutan waktu
cetusannya:

Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum
sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi
Kesehatan tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.

Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.

Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.

BAYI TABUNG MENURUT KODE ETIK KEPERAWATAN

1. Pengertian Bayi Tabung
Bayitabungadalahindividuataubayi yang pembuahannyaterjadidiluartubuhwanita, dengancaramempertemukanselgemete (ga-met) betina (ovum) denganseljantan (spermatozoon) dalamsebuahbejana (petri disk) yang didalambejanatelahdisediakan medium yang cocok (suhunyadanlembabnya) dengandidalamrahimsehinggaayigote (hasilpembuahan) yang terjadidariduaseltadimenjadimorulla (moerbei) dankemudianmenjadiblastuta (pelembungan). Pada stadium blastutacalonbayidimasukkan (diinflantasikan) dalamselaputlendirwanita yang siapuntukdibuahidalammasasubur (sekresi).TeknikinibiasadikenaldenganFertilisasi in Vitro (FIV).
2. Perkembangan bayi tabung di indonesia
Di Indonesia, menurut dr. Subyanto DSOG dan dr. Muchsin Jaffar DSPK, tim unit infertilitas MELATI-RSAB Harapan Kita, ICSI sudah diterapkan sejak 1995 dan berhasil melahirkan anak yang pertama pada Mei 1996. Dengan teknik ini keberhasilan bayi tabung meningkat menjadi 30 - 40%, terutama pada pasangan usia subur.

Berdasarkan pengalaman, menurut dr. Muchsin, peluang terjadinya embrio pada teknologi bayi tabung sekitar 90%, di antaranya 30 - 40% berhasil hamil. Namun, dari jumlah itu, 20 - 25% mengalami keguguran. Sedangkan wanita usia 40-an yang berhasil melahirkan dengan teknik in vitro hanya 6%. Karena rendahnya tingkat keberhasilan dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan pasien, teknik ini tidak dianjurkan untuk wanita berusia 40-an.

Pasangan yang masuk program MELATI tidak harus mengikuti program IVF. Teknik ini hanya ditawarkan kalau setelah diusahakan dengan cara lain, tidak berhasil. Sebelum mengikuti program ini pun pasutri diminta mengikuti ceramah dan menerima penjelasan semua prosedurnya agar diikuti dengan mantap.

Biaya mengikuti program bayi tabung (IVF) ini memang tidak murah. Pada akhir 1980-an biayanya sekitar Rp 5 juta. Kini, berkisar antara Rp 13,5 juta - Rp 18 juta. Harga obat suntik perangsang indung telur saja sudah naik hampir empat kali lipat. Padahal, suntikan yang dibutuhkan selama dua minggu mencapai 45 ampul.

Selain RSAB Harapan Kita, Jakarta, teknik bayi tabung (IVF) juga sudah diterapkan di FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Surabaya), dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan RS Dr. Sardjito (Yogyakarta)

3. Langkah-langkah Proses Bayi Tabung

Menerobos Kesuburan
1.Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi


Perkembangan Sel telur
2.Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita.
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.


Injeksi
3.Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping.


Pelepasan Sel telur
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut.


Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara sangat hati-hati oleh para teknisi

Bayi Tabung menurut teori moral yang berdasarkan etik keperawatan
1. Utilitarianisme
Bagi orang tua: bagi orag tua yang melakukan bayi tabung ntuk mendapatkan anak karena ketidak mampuan sang ibu ataupan sang ayah dalam melakukan pembuahan mungkin tekhnologi bayi tabung ini sangat berarti karena mereka sangat mendambakan kelahiran seorang anak.
Bagi Masyarakat: bagi lingkungan bayi tabung mungkin bisa diterima kareana dalam teori moral utilitiarisme bisa masuk dalam masyarakat yang melanggar aturan.
Bagi Perawat: tidaklah sangat berpengaruh yang begitu signifikan karena yang berhak melakukan pengoprasian itu hanyalah dokter.
Bagi hukum negara: sah-sah saja karena didalam hukum negara tidak dibahas secara tuntas tentang bayi tabung.
2. Deontologi
Bagi Orang Tua: Orang tua sangat berharap mempunyai keturunan dengan cara proses yang alami tapi berhubung sesuatu hal yang tidak bisa mempunyai keturunan bisa dengan menggunakan cara bayi tabung tentunya dengan hasil yang terbaik pula.
Bagi hukum Islam: Apabila sudah sesuai dengan hukum dan norma yang tidak melanggar secara islamiah maka tidak apa-apa karena masih dalam taraf normal untuk mendapatkan keturnan.
Prinsip-prinsip Moral
 Autonomy

Berarti melakukan proses bayi tabung untuk mendapatkan keturunan tidak apa-apa karena dalm prinsip autonomy menentukan segala keputusan secara sendiri.

 Beneficence

Dalam melakukan segala tindakan harus dipikirkan secara masak-masak artinya tidak akan ada penyesalan dikemudian hari, sama halnya dengan melakukan bayi tabung apabila itu dianggap baik dan tidak merugikan bagi orang lain maka tidak apa-apa dilakukan bayi tabung.

 Justice
Dalam hal ini prinsip justice menekankan pada prinsip keadilan dan apabila individu tidak boleh melakukan bayi tabung maka seorang individu tersebut tidak akan merasakan keadilan yang diisyaratkan sesuai dengan prinsip justice
 Veracity

Seorang dokter atau perawat harus mengatakan bahwa untuk melakukan bayi tabung itu mempunyai dampak dan efek yang akan terjadi pada ibunya yang akan melakukan proses bayi tabung.

 Avolding Killing

Pada prinsip ini sudah jelas dikataka bahwa untuk menghargai kehidupan manusia jadi orang yang ingin melakukan proses bayi tabung itu sudah menjadi prinsip orang tersebut karena ingin mendapatkan keturunan.

 Fidellity
Kalau seorang dokter dan perawat sudah mempunyai komitmen untuk menolong orang dan selam itu pula tidak menyalahi kode etik yang ada tidak apa

TRANSFUSI DARAH MENURUT PANDANGAN ISLAM


MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Agama Islam
Disusunoleh :


Ovia Mutmainnah




SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KENDEDES MALANG
PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN
2010- 2011



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan seluruh alam ,atas rahmat dan hidayah-Nya makalah “Transfusi Darah Menurut Pandangan Islam” ini bisa di selesaikan guna memenuhi tugas Agama Islam. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pambimbing Agama Islam yang telah membimbing dan memfasilitasi dalam proses penyelsaian makalah ini. Dan ucapkan terima kasih kepada teman teman yang yang telah ikut membantu dalam menyelsaikan makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pembuatnya sendiri maupun pembaca yang kami hormati. Kritik dan saran selalu kami terima untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah yang kami buat ini juga memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat serta dapat di pergunakan sebagai mana mestinya.



Malang, November 2010
Penulis









BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya dunia kesehatan, kita telah mengenal dengan apa yang di sebut usaha transfusi darah. Usaha ini di lakukan dalam rangka menyelamatkan nyawa seseorang dengan cara memasukkan darah orang lain ke dalam tubuh seseorang tersebut.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia No.18 tahun 1980 telah mengatur mengenai usaha transfusi darah ini, sebagaimana di sebutkan di dalamnya antara lain:
a. Transfusi darah adalah tindakan medis memberikan darah kepada seseorang penderita, yang darahnya telah tersedia di dalam botol atau kantong plastik.
b. Usaha transfusi darah adalah segala tindakan yang di lakukan dengan tujuan untuk memungkinkan penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang mencakup masalah-masalah pengadaan,pengolahan,dan penyampaian darah kepada orang sakit.
c. Darah adalah darah manusia atau bagian bagiannya,yang di ambil dan di olah secara khusus untuk tujuan pengobatan dan pemulihan kesehatan.
d. Penyumbang darah adalah semua orang yang memberikan darah utuk maksud dan tujuan transfusi darah.
Dalam makalahakan di kupas mengenai bagaimana transfusi darah menurut pandangan islam. Ajaran islam bahkan menganjurkan orang untuk menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan, bukan untuk komersialisasi yang selain itu transfusi darah juga dapat membuat kita menjadi sehat.Tujuan mulia tersebut tentu saja harus dibarengi dengan niat yang ikhlas untuk menolong orang lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa yang di maksud dengan transfusi darah?
2) Apa tujuan dan manfaat transfusi darah?
3) Bagaimana pandangan islam mengenai transfusi darah?

1.3 TUJUAN
1) Mengetahui apa pengertian dari transfusi darah
2) Mengetahui manfaat dan tujuan transfusi darah
3) Mengetahui bagaimana pandangan islam mengenai transfusi darah

1.4 MANFAAT
1) Pembaca lebih mengetahui apa yang di maksud dengan transfusi darah,bagaimana syarat menjadi pendonor darah dan manfaat dari transfusidarah.
2) Mengetahui bagaimana pandangan islam mengenai transfusi darah.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah berasal dari kata ”transfusion” dalam bahasa Inggris yang berarti “pemindahan”. Maka secara bebas biasa di katakan bahwa usaha transfusi darah adalah usaha pemindahan darah dari seseorang kepada orang lain dalam rangka menyelamatkan nyawa seseorang. Dalam PP No.18 Tahun 1980 di sebutkan bahwa: “Usaha transfusi darah adalah segala tindakan yang di lakukan dengan tujuan untuk memungkinkan penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang mencakup masalah-masalah pengadaan,pengolahan,dan penyampaian darah kepada orang lain”.
Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah :
1. Umur 17 - 60 tahun
( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3 bulan atas pertimbangan dokter )
2. Berat badan minimum 45 kg
3. Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)
4. Tekanan darah baik ,yaitu:
Sistole = 110 - 160 mm Hg
Diastole = 70 - 100 mm Hg
5. Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit
6. Hemoglobin
Wanita minimal = 12 gr %
Pria minimal = 12,5 gr %
7. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.


Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
1. Pernah menderita hepatitis B.
2. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.
3. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi.
4. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga.
5. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.
6. Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi kecil.
7. Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar.
8. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera, tetanus dipteria atau profilaksis.
9. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.
10. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic.
11. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
12. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.
13. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.
14. Sedang menyusui.
15. Ketergantungan obat.
16. Alkoholisme akut dan kronik.
17. Sifilis.
18. Menderita tuberkulosa secara klinis.
19. Menderita epilepsi dan sering kejang.
20. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh balik) yang akan ditusuk.
21. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
22. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.


2.2 TUJUAN DAN MANFAAT TRANSFUSI DARAH
Adapuntujuandanmanfaatdaritransfusidarahialah :
1. Dapat memeriksakan kesehatan secara berkala 3 bulan sekali seperti tensi, Lab Uji Saring (HIV, Hepatitis B, C, Sifilis dan Malaria).
2. Mendapatkan piagam penghargaan sesuai dengan jumlah menyumbang darahnya antara lain 10, 25, 50, 75, 100 kali.
3. Donor darah 100 kali mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Pemerintah.
4. Merupakan bagian dari ibadah.

3.3 PANDANGAN ISLAM MENGENAI TRANSFUSI DARAH
Tranfusi darah dimaksudkan adalah untuk menolong manusia yang sedang membutuhkan dalam menyelamatkan jiwanya.Ajaran islam bahkan menganjurkan orang untuk menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan, bukan untuk komersialisasi. Tujuan mulia tersebut tentu saja harus dibarengi dengan niat yang ikhlas untuk menolong orang lain. Perbuatan itu termasuk amal kemanusiaan yang dianjurkan agama (mandub), karena sesuai dengan firman Allah :
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al Maidah 5 : 32)
Dalam transfusi darah tidak dipersyaratkan adanya kesamaan agama / kepercayaan antara donor (pemberi) maupun resipien (penerima).Semua dilakukan untuk menolong dan menghormati harkat dan martabat manusia.
Dengan demikian, bahwa hukum transfuse darah menurut Islam adalah boleh, karena tidak adanya hadis atau ayat yang jelas dan tegas melarangnya.
Mengingat semua jenis darah termasuk darah manusia adalah najis, maka timbul pertanyaan : bolehkah memperdagangkan darah? disini mahzab Hanafi dan Dzahiri menyatakan bahwa jual beli barang najis yang ada manfaatnya bagi manusia seperti kotoran hewan hukumnya boleh, maka secara analogis mahzab ini berpendapat bahwa jual beli darah juga hukumnya boleh. akan tetapi secara etis dan moral hal ini sangat tercela, karena bertentangan dengan tujuan semula yang mulia yakni menyelamatkan jiwa manusia.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Transfusi darah adalah usaha pemindahan darah dari seseorang kepada orang lain dalam rangka menyelamatkan nyawa seseorang. Dalam PP No.18 Tahun 1980 di sebutkan bahwa: “Usaha transfusi darah adalah segala tindakan yang di lakukan dengan tujuan untuk memungkinkan penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang mencakup masalah-masalah pengadaan,pengolahan,dan penyampaian darah kepada orang lain”.
Menurutpandangan Islam Ajaran islam orangdianjurkan untuk menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan, bukan untuk komersialisasi. Tujuan mulia tersebut tentu saja harus dibarengi dengan niat yang ikhlas untuk menolong orang lain. Perbuatan itu termasuk amal kemanusiaan yang dianjurkan agama (mandub), karena sesuai dengan firman Allah :
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al Maidah 5 : 32)

Dalam transfusi darah tidak dipersyaratkan adanya kesamaan agama / kepercayaan antara donor (pemberi) maupun resipien (penerima). Semua dilakukan untuk menolong dan menghormati harkat dan martabat manusia hukumnya menurut Islam adalah boleh, karena tidak adanya hadis atau ayat yang jelas dan tegas melarangnya.

3.2 SARAN
SudahjelasbahwadalamajaranIslam transfusidarahmerupakanperbuatan yang terpujigunamembantu orang lain dalamkeadaansakit. Untukitukepadaparapembaca, jikasuatusaatnantiada orang yang memerlukangolongandarahSaudaraSaudari, janganpernahmerasatakutuntukmendonorkandarah.Apapun yang kitalakukansemata-matadenganniat yang tulusdanikhlas, insyaAllahamaldanibadahkitaakanmendapatkanberkahdanrahmatdari Allah swt. Amien.

Jumat, 08 Juli 2011

Pengetahuan dari Waktu ke Waktu

• Dalam perjalanan sejarah, pengetahuan manusia berkembang, karena semua pengetahuan yang telah di dapat tidak pernah dirasakan cukup. Dengan demikian mata rantai proses pencarian pengetahuan akan berkembang terus tanpa titik akhir, dari satu ahli diteruskan ke ahli lain di generasi berikutnya.
• Dalam pengetahuan, objek yang diketahui harus ada dan harus terjadi sebagaimana objek yang diklaim.
• Ilmu dapat dikatakan bersifat sementara karena masih banyak yang harus digali dan disempurnakan.
• Pengetahuan selalu terbagi menjadi berbagai tahap jika kita ingin memilah – milahkan prosesnya. Ada pengetahuan terselubung dan ada pengetahuan actual yang dapat dilihat dengan objektif tanpa perlu abstraksi.
Pengetahuan terselubung adalah pengetahuan rasional yang rumusannya belum lahir, perlu elaborasi lanjut, perlu eksperimen dan pemikiran rumit yang tidak jarang membutuhkan kerjasama dengan ahli ilmu alam di bidang lain.
• Secara umum, pengetahuan dapat dibedakan menurut polanya:
1. Know that
Tahu bahwa (to know what) adalah pengetahuan yang menyangkut informasi. Kekuatan pengetahuan jenis ini adalah onformasi yang dimilikinya yang sifatnya nyata dan factual. Dalam tahap tahu bahwa ini, teori, rumus, dan hukum masih dalam tahap dihafalkan.
2. Know how
Tahu bagaimana (to know how) adalah pengetahuan yang sifatnya praktis yang sangat berguna untuk menjalankan alat-alat maupun memecahkan masalah-masalah praktis. Kebanyakan pengetahuan ini dikaitkan dengan keterampilan (skill) mengoperasikan alat dan kemahiran teknis.
3. Know about
Tahu akan/mengenai (to know about) menyangkut pengetahuan spesifik akan sesuatu melalui pengalaman dan pengenalan pribadi secara langsung dengan objek.
4. Know why
Tahu mengapa (to know why) adalah tingkatan pengetahuan yang jauh lebih mendalam daripada tingkatan pengetahuan yang lain karena berkaitan dengan penjelasan yang harus masuk menerobos ke dalam data atau informasi yang abstrak untuk menyingkap pengetahuan.
• Kesadaran merupakan kata kunci dari pengetahuan, yang mencakup macam-macam pengetahuanyang baru. Kita mengetahui sesuatu jika kita menyadari objek yang kita katakan itu dengan nyata. Pengetahuan alam didasari oleh kesadaran manusia akan alam. Tiap pengeahuan baru akan menimbulkan kesadaran baru.
• Sifat dasar dari kaum skeptis ini adalah bahwa manusia tidak pernah tahu akan apapun dan manusia tidak boleh merasa pasti karena pengetahuan yang di dapat dari waktu ke waktu tidak pernah cukup.
• Ada tiga pernyataan Gorgias yang terpenting: 1) tidak ada yang benar-benar ada; 2) kalaupun ada yang benar-benar ada, kita tak dapat mengetahuinya; 3) kalaupun kita tahu apa yang benar-benar ada itu, kita tak dapat mengkomunikasikannya.
• Subjektivisme adalah akibat secara tidak langsung dari pemikiran Descartes. Subjektivisme mengandalkan satu-satunyahala yang kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dalam aktivitas kesadaran kita.
• Menurut aliran relativisme, kebenaran dan kepastian yang ada tidak dapat di klaim oleh manusia dengan mutlak karena sifatnya selalu relatif.
• Salah satu ciri dan karakteristikmanusia adalah berpikir, dan dengan demikian manusia langsung menjadi subjek.
• Perkembangan sains dapat dibagi menjadi beberapa tahapa besar berikut ini:

a. Zaman Batu Purba (4 juta – 10.000 SM)
b. Zaman Pola Pikir Koheren (10.000 - 500 SM)
c. Zaman Pola Pikir Rasio
d. Zaman Pertengahan (abad 2 - 14M)
e. Zaman Sains Modern pada Zaman Renaissance (14 – 17 M)
f. Zaman Pola Pikir Induksi
g. Zaman Kontemporer
h. Sains di Masa Depan
MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA

AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN GUNA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA INDONESIA




Oleh

YUDHISTIRA










UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
OKTOBER 2010

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Sehubungan dengan era globalisasi tersebut mantan Sekjen PBB Kofi A. Annan mengidentifikasikan bentuk ancaman atau bahaya secara global yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia saat ini, yaitu:
a) Ancaman sosial ekonomi termasuk kemiskinan, penyakit menular dan kerusakan lingkungan
b) Konflik antar Negara
c) Konflik internal termasuk perang saudara, genosida dan kekejaman berskala besar lainnya
d) Senjata nuklir, radioplogi, kimia dan biologi
e) Terorisme dan
f) Kejahatan antar lintas negara yang terorganisir.

Identifikasi tersebut diatas juga tidak menutup kemungkinan akan mengancam keutuhan Negara Republik Indonesia, apabila kita sebagai komponen bangsa tidak siap mensiasatinya. Mungkin ancaman ini telah kita rasakan dengan berbagai contoh kejadian yang tidak bisa dianggap enteng seperti terjadinya konflik horizontal di Aceh, Papua, Maluku, Poso, NTB dan berbagai daerah lain. Bahkan pada tataran terkecil sudah sering kita lihat, kita dengan adalah sering terjadinya perkelahian antar warga, perkelahian antar mahasiswa, perkelahian antar pelajar.

Yang lebih controversial lagi, kita masih ingat beberapa tahun silam terjadi perkelahian antar anggota DPR dalam suatu persidangan memperjuangkan nasib rakyat. Bahkan berita terjadinya para anggota dewan lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam mengawali pidato Presiden dalam menyambut hari kemerdekaan 17 Agustus 2009. Ini adalah suatu kejadian yang membuat kita mengelus dada, sejauh manakah para wakil rakyat mengerti, memahami dan melaksanakan nilai-nilai apa itu wawasan kebangsaan. Mungkinkah hal ini sebagai bibit terjadinya perpecahan bangsa?

Berdasarkan latar belakang masalah diatas teridentifikasi permasalahan meliputi pentingnya kita mengetahui pengertian wawasan kebangsaan, integritas dan ancaman disintegrasi bangsa. Setelah variable tersebut diketahui maka menjadi agenda bagaimana cara mengimplementasikan atau mengaktualisasikan wawasan kebangsaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian wawasan kebangsaan, integritas dan disintegrasi nasional ?
2) Apakah penyebab dan akibat disintegrasi Bangsa Indonesia ?
3) Bagaimana mengaktualisasi wawasan kebangsaan guna mencegah disentegrasi bangsa ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian wawasan kebangsaan

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan” dan secara etimologi istilah wawasan berarti hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, serta mengenai diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat serta dijiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan nasional sehingga kesejahteraan dapat diwujudkan bagi bangsa Indonesia dan bisa ikut dalam setiap kegiatan ketertiban dunia.

Menurut Prof. Muladi Gubernur Lemhannas RI, beliau meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya , mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat cultural dan tidak hanya bernuansa structural mengandung satu kesatuan ideology, kesatuan politik, kesatuan social budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan

Wawasan adalah kemampuan untuk memahami cara memandang sesuatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. Kebangsaan berasal dari kata bangsa yang mengandung arti ciri yang menandai golongan bangsa tertentu dan mengandung arti kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989), sehingga kebangsaan adalah tindak tanduk kesadaran dan sikap yang memandang diri sebagai suatu kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati bersama.

Disamping itu wawasan kebangsaan adalah suatu wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan dan keamanan bangsa sebagai titik tolak dalam berfalsafah berencana dan bertindak. Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.



2. Pengertian integritas dan disintegrasi nasional

Istilah Integritas Nasional terdiri dari dua kata yaitu “Integritas” dan “Nasional”. Istilah “integritas” mempunyai arti “mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan” (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005), sedangkan istilah “nasional” mempunyai arti kebangsaan, bersifat bangsa sendiri yang meliputi suatu bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989), berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah. Integritas nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2008).

Integritas Nasional identik dengan integritas bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek social budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Integritas nasional sebagai suatu konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik yang dicetuskan oleh G.W.F. Hegl (1770-1831).

Pengertian ini berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu harus dicari kaitannya satu dengan yang lain. Dan untuk mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan untuk mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses sejarah.

Setelah pengertian integrasi kita dikupas di atas, maka disintegrasi bangsa dapat dikatakan lawan arti dari integrasi bangsa. Disintegrasi bangsa sangat membahayakan keberadaan Negara ini dalam percaturan kehidupan bernegara di dunia. Dapat diartikan pula kondisi pecahnya kesatuan dan persatuan bangsa kita. Persatuan dan kesatuan ini dapat dilihat dalam kontek kewilayahan maupun kebangsaan yang meliputi kesatuan ekonomi, politik, social budaya, ideology dan pertahanan keamanan.







3. Faktor Disintegrasi Bangsa ditinjau dari Asta Gatra

a. Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari daerah lain.


b. Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

c. Kekayaan Alam.

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

d. Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

e. Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.

f. Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

g. Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

h. Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

4. Proses Terjadinya Disintegrasi Bangsa.

Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik vertikal dan horizontal serta konflik komunal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas, sikap primodialisme bernuansa SARA, konflik antara elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan HAM serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah. Dari hasil penelitian diatas dapatlah dianalisis dengan menggunakan pisau astra gatra sebagai berikut :

a. Geografi

Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.

b. Demografi

Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.


c. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan.

d. Ideologi

Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara berkesinambungan.

e. Politik

Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.

f. Ekonomi

Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.

g. Sosial Budaya

Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif terbelakang.

h. Pertahanan Keamanan
Kemungkinan disintegrasi bangsa dilihat dari aspek pertahanan keamanan dapat terjadi dari seluruh permasalahan aspek asta gatra itu sendiri. Dilain pihak turunnya wibawa TNI dan Polri akibat kesalahan dimasa lalu dimana TNI dan Polri digunakan oleh penguasa sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaannya bukan sebagai alat pertahanan dan keamanan negara.

5. Pengertian Aktualisasi

Wawasan Kebangsaan Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia berkembang dan mengkristal dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Wawasan Kebangsaan Indonesia mengamanatkan kepada seluruh bangsa Indonesia agar menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Disamping itu adalah sanggup serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa Indonesia dengan cara memupuk penghargaan terhadap martabat manusia, cinta kepada tanah air dan bangsa, demokrasi dan kesetiakawanan social. Namun pengembangan rasa persatuan ini tetap harus berasaskan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam hal wawasan global dan kawasan, bangsa Indonesia harus proaktif dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan strategik karena dengan wawasan kebangsaan, Indonesia harus dapat memberi contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi dan harus dapat meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa bukan merupakan sumber konflik dalam pergaulan umat manusia namun merupakan asset yang diperlukan dalam mengembangkan nilai kemanusiaan yang beradab.

Telah kita ketahui bahwa Integritas Nasional identik dengan integritas bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Pemahaman integralistik yang dianut oleh bangsa Indonesia bersumber dari pemikiran Mr. Soepomo yang disampaikan pada sidang BPUPKI pada tahun 1945 yang merupakan salah satu aliran dalam teori tentang negara bahwa negara dibentuk tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan tetapi untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan.

Bahwa integritas nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu integritas nasional secara vertikal dan integritas nasional secara horizontal. Integritas nasional secara vertikal membahas cara mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyat yang tersebar dalam daerah yang luas, karena rakyat hidup di bawah kepemimpinan pemimpin masing-masing, yang berarti mempersatukan kepemimpinan pemerintah di tingkat pusat dengan kepemimpinan pemerintah di tingkat daerah dengan empat tugas konstitusional yang bersifat abadi dari pemerintah Indonesia. Integritas nasional secara horizontal adalah tantangan bagaimana merealiasikan persatuan rakyat yang majemuk, hidup dalam berbagai golongan primordial yang beraneka ragam nilai, lembaga, adapt kebiasaan, sehingga merasa sebagai bagian dari satu bangsa yang sama.

Makna dari wawasan kebangsaan dan integritas nasional seperti telah diuraikan diatas haruslah dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Adalah menjadi isapan jempol belaka seandainya kita memahami teori tentang kenegaraan maupun kebangsaan namun tidak diaktualisasikan untuk kemajuan bangsa. Hal inilah yang menjadi tantangan tidak hanya bagi setiap penyelenggara Negara namun juga oleh seluruh bangsa Indonesia.

Pemahaman dan aktualisasi wawasan kebangsaan di dalam komponen kehidupan berbangsa dan bernegara seyogyanya dilakukan secara terencana, terprogram dan berkelanjutan. Paling tidak wawasan ini harus dimuatkan dalam setiap gerak program pembangunan nasional dan kebijakan-kebijakan berupa undang-undang serta peraturan-peraturan yang lain yang selalu dibuat oleh pemerintah bersama DPR. Hal ini dilakukan dalam kerangka mencegah kegagalan pencapaian integritas bangsa.

Kegagalan kita dalam mewujudkan integritas inilah yang kita sebut sebagai disintegrasi bangsa atau terjadinya perpecahan bangsa. Oleh karena itu perlu dilakukan program-program nyata yang mampu menyentuh sampai ke akar rumput kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Bagaimana mencapainya, kata kuncinya adalah kerjasama antar komponen bangsa. Kerjasama dan secara bersama-sama, satu pemahaman, satu semangat dalam mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini, akan menyadarkan kita sebagai warganegara akan pentingnya kebersamaan dan solidaritas social yang mana bersumber dalam nilai-nilai perekat bangsa kita yaitu Pancasila, UUD 1945, keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia dan sesanti bhineka tunggal ika.

6. Kebijakan Penanggulangan

Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut :

a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
b. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
c. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
e. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.

7. Strategi Penanggulangan

Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara lain :
a. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.
c. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.
d. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
e. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
g. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.

8. Upaya Penanggulangan

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi nasional antara lain :

a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
c. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
e. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif.































BAB II I
Penutup

1. Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat akumulasi permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial budaya.
b. Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan daerah di Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya heterogental dibidang SARA.
c. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.
d. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.
e. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan sosialisasi.
f. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya , mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat cultural dan tidak hanya bernuansa structural mengandung satu kesatuan ideology, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
g. Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa
h. Disintegrasi nasional adalah proses perpecahan berbagai aspek kehidupan bangsa sehingga terjadi ketidakterjaminnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan nasional.
i. Aktualisasi wawasan kebangsaan dalam mencegah disintegrasi bangsa adalah realisasi dari pemahaman tentang wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai komponen kehidupan bangsa.


2. Saran

Untuk mendukung terciptanya keberhasil suatu kebijaksanaan dan strategi pertahanan disarankan :

a. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum.
b. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM.
c. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam dan memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.
d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal.
e. Pembangunan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, semangat persatuan dan kesatuan harus ditanamkan sejak dini dalam seluruh lapisan masyarakat dan para penyelenggara Negara.
f. Pembuatan kebijakan dan program pembangunan seyogyakan bermuatan dan berasas tujuan sebagai pemersatu wilayah, ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan nasional.
g. Peningkatan kesejahteraan dan keamanan menjadi kata kunci tercapainya wawasan kebangsaan yang diharapkan, demikian juga sebaliknya keberhasilan penanaman, penerapan dan aktualisasi wawasan kebangsaan akan mampu membantu tercapainya kesejahteraan dan keamanan nasional

E. Daftar Pustaka

Buku
1. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Internet
1. http://www.scribd.com/Aktualisasi-Wawasan-Kebangsaan.html:tgl 08 oktober 2010.
2. http://www.scribd.com.Aktualisasi-Wawasan-Kebangsaan-Guna-Mencegah-Disintegrasi-Bangsa : 4.33 am 10 Oktober 2010.
3. http://www.gorontaloprov.go.id/berita-gorontalo/16-pertahanan-keamanan/62-tanamkan-wawasan-kebangsaan-sejak-dini.html: 3.39 pm 10 Oktober 2010