Rabu, 07 September 2011

Cara Mudah Menentukan Bilangan Oksidasi Unsur

Menentukan Bilangan Oksidasi ada 2 cara; pertama mengikuti peraturan bilangan oksidasi standar (yang beraturan) dan kedua menghitung bilangan oksidasi unsur-unsur yang tidak termasuk dalam peraturan bilangan oksidasi standar.
Pertama : 10 peraturan bilangan oksidasi standar

1. Unsur bebas; biloks unsur tersebut = nol. Seperti Na(s), H2(g), P4(s), Al(s), Cl2(g), Br2(l) masing-masing unsur biloksnya = nol.

2. Unsur ion; biloks unsur tersebut = jumlah muatannya. Seperti Na+(aq) biloks Na=+1, Cl-(aq) biloks Cl=-1, Al3+(aq) biloks Al = +3.

3. Logam Gol IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +1. Seperti KCl biloks K= +1.

4. Logam Gol IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +2. Seperti Ba(OH)2 biloks Ba = +2.

5. Logam Gol IIIA (Al, Ga, In, Tl) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +3. Seperti Al2(SO4)3 biloks Al = +3.

6. Unsur Gol VIIA (F, Cl, Br, I, At) dalam senyawa biner (terdiri 2 jenis unsur); biloks unsur tersebut = -1. Seperti AlCl3 biloks Cl = -1.

7. Unsur Hidrogen bila berikatan dengan nonLogam; biloks H = +1 tetapi bila berikatan dengan Logam; biloks H = -1. Seperti HNO3 biloks H = +1. AlH3 biloks H = -1.

8. Unsur Oksigen bila dalam senyawa Peroksida; biloks O = -1 tetapi bila dalam senyawa nonPeroksida; biloks O = -2.

9. Jumlah seluruh bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = nol

10. Jumlah seluruh bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion gugus atom = jumlah muatan ionnya.

Kedua; unsur yang tidak masuk dalam peraturan pertama harus dihitung.
Contoh: KClO &nbs p; KClO2 KClO3
Biloks +1 X -2 +1 X -2 +1 X -2
Hitungan (+1)+X+(-2) = 0 (+1)+X+(-4) = 0 (+1)+X+(-6) = 0
X= Cl = +1 X= Cl = +3 X = +5
Jadi biloks Cl= +1 dalam KClO, biloks Cl= +3 dalam KClO2, biloks Cl= +5 dalam KClO3.

100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Dunia, Michael Hart, Revisi 1992

http://endi07.wordpress.com/2008/03/21/100-tokoh-paling-berpengaruh-dalam-sejarah-dunia-michael-hart-revisi-1992/

Pada 1978, Michael H. Hart menerbitkan buku berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah (terjemahan Mahbub Djunaidi). Buku itu memuat peringkat 100 yang ia merasa memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Dr. Hart tak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah berpengaruh.

Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar “Tokoh-tokoh Terhormat”, menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.

QUOTE
1. Muhammad — pendiri Islam, penguasa Arabia
2. Isaac Newton — fisikawan, pencetus teori gravitasi umum, hukum gerak
3. Yesus — pembawa agama Kristen
4. Siddhartha Gautama (Buddha) — pendiri agama Buddha
5. Kong Hu Cu — pendiri agama Kong Hu Cu
6. Santo Paulus — penyebar agama Kristen
7. Ts’ai Lun — penemu kertas
8. Johann Gutenberg — mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
9. Christopher Columbus — penjelajah, memimpin orang-orang Eropa ke Amerika
10. Albert Einstein — fisikawan, penemu Teori Relativitas
11. Louis Pasteur — ilmuwan, penemu pasteurisasi
12. Galileo Galilei — astronom, secara akurat mengemukakan Teori Heliosentris
13. Aristoteles — filsuf Yunani yang berpengaruh
14. Euklides — matematikawan, membuktikan tentang geometri
15. Nabi Musa — nabi terbesar Yahudi
16. Charles Robert Darwin — biolog, mendeskripsikan Teori Evolusi
17. Kaisar Qin Shi Huang — Kaisar Tiongkok
18. Augustus Caesar (Kaisar Agustus) — kaisar pertama Romawi
19. Nicolaus Copernicus — astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
20. Antoine Laurent Lavoisier — bapak kimia modern, filsuf, ekonom
21. Konstantin yang Agung — Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
22. James Watt — mengembangkan mesin uap
23. Michael Faraday — fisikawan, kimiawan, menemukan induksi elektromagnetik
24. James Clerk Maxwell — fisikawan, penemu spektrum elektromagnetik
25. Martin Luther — pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
26. George Washington — presiden pertama Amerika Serikat
27. Karl Heinrich Marx — bapak komunisme
28. Orville Wright dan Wilbur Wright — penemu pesawat terbang
29. Jengis Khan — penakluk dari bangsa Mongol
30. Adam Smith — ekonom, pelopor kapitalisme
31. Edward de Vere, 17th Earl of Oxford — kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
32. John Dalton — kimiawan, fisikawan, penemu teori atom, hukum tekanan parsial (Hukum Dalton)
33. Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain — penakluk dari Makedonia
34. Kaisar Napoleon Bonaparte — penakluk dari bangsa Perancis
35. Thomas Alva Edison — penemu bola lampu dan fonograf, dll.
36. Antony van Leeuwenhoek — ahli mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
37. William Thomas Green Morton — pelopor anestesiologi
38. Guglielmo Marconi — penemu radio
39. Adolf Hitler — penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
40. Plato — filsuf Yunani
41. Oliver Cromwell — politikus Inggris dan pemimpin militer
42. Alexander Graham Bell — salah seorang penemu telepon
43. Alexander Fleming — penemu penisilin, memajukan bakteriologi, imunologi dan kemoterapi
44. John Locke — filsuf dan teolog liberal
45. Ludwig van Beethoven — komponis musik klasik
46. Werner Karl Heisenberg — pencetus Prinsip Ketidakpastian
47. Louis-Jacques-Mandé Daguerre — penemu/pelopor fotografi
48. Simon Bolivar — pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
49. René Descartes — filsuf rasionalis dan matematikawan
50. Michelangelo Buonarroti — pelukis, pematung, arsitek
51. Paus Urbanus II — penyeru Perang Salib
52. Umar bin al-Khattab — Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah
53. Asoka — raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
54. Santo Augustinus — teolog Kristen awal
55. William Harvey — penemu sirkulasi darah
56. Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson — fisikawan
57. Yohanes Calvin — tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
58. Gregor Johann Mendel — penemu teori genetika
59. Max Karl Ernst Ludwig Planck — fisikawan, mengemukakan termodinamika
60. Joseph Lister, 1st Baron Lister — pelaku penemuan antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
61. Nikolaus August Otto — penemu mesin pembakaran 4 tak
62. Francisco Pizarro — penakluk bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
63. Hernando Cortes — penakluk bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
64. Thomas Jefferson — presiden ketiga AS
65. Ratu Isabella I — penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
66. Joseph Stalin — tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
67. Julius Caesar — penguasa Roma
68. Raja William I sang Penakluk — meletakkan pembangunan Inggris modern
69. Sigmund Freud — pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
70. Edward Jenner — penemu vaksin cacar
71. Wilhelm Conrad Roentgen — penemu sinar X
72. Johann Sebastian Bach — komponis
73. Lao Tzu — pendiri Taoisme
74. Voltaire — penulis dan filsuf
75. Johannes Kepler — astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
76. Enrico Fermi — salah satu tokoh abad atom, bapak bom atom
77. Leonhard Euler — fisikawan, matematikawan penemu kalkulus diferensial dan integral serta al-Jabar
78. Jean-Jacques Rousseau — filsuf dan pengarang Prancis
79. Niccolò Machiavelli — penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
80. Thomas Robert Malthus — ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
81. John Fitzgerald Kennedy — presiden AS yang mendirikan “Program Luar Angkasa Apollo”
82. Gregory Goodwin Pincus — endokrinolog, menemukan pil KB
83. Mani — Nabi Iran abad ke-3, pendiri Manicheanisme
84. Lenin — tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
85. Kaisar Sui Wen — menyatukan Tiongkok, pendiri dinasti Sui
86. Vasco da Gama — navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
87. Raja Cyrus (Koresy) yang Agung — pendiri kekaisaran Persia
88. Tsar Peter yang Agung — mendekatkan Rusia kepada Eropa
89. Mao Zedong — bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
90. Sir Francis Bacon — filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
91. Henry Ford — pembuat mobil model T
92. Meng Tse — filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
93. Zarathustra — pendiri Zoroastrianisme
94. Ratu Elizabeth I — ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
95. Mikhail Sergeyevich Gorbachev — Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
96. Raja Menes — menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
97. Kaisar Charlemagne — Kaisar Romawi Suci
98. Homer — penyair epik
99. Kaisar Justinianus I — kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
100. Mahavira — pendiri Jainisme

Sabtu, 09 Juli 2011

TREND DAN ISU KEPERAWATAN



KATA PENGANTAR


Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan seluruh alam ,atas rahmat dan hidayah-Nya makalah “Trend isu keperawatan” ini bisa di selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pambimbing Ilmu Keperawatan Dasar III yang telah membimbing dan memfasilitasi dalam proses penyelsaian makalah ini. Dan ucapkan terima kasih kepada teman teman yang yang telah ikut membantu dalam menyelsaikan makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pembuatnya sendiri maupun pembaca yang kami hormati. Kritik dan saran selalu kami terima untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah yang kami buat ini juga memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat serta dapat di pergunakan sebagai mana mestinya.


Malang, April 2011


Penulis












DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i
NAMA KELOMPOK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Isu Aspek Legal 3
2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasianya di Indonesia 4
2.3. Aplikasi dan Keuntungan Telenursing 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.

1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
2. Mengidentifikasi isu dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia.
3. Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap perawat di Indonesia.

1.3 Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia.
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan medikal bedah.
3. Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan.
4. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklinik.






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isu Aspek Legal
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah:
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent(pernyaataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan paraturan serta penyalahgunaan informasi dapat di kenakan hukuman/legal aspek.

2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasianya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Telenursing adalah:
• Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.
• Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
• Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
• Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.

2.3 Aplikasi dan Keuntungan Telenursing
1. Aplikasi
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga mereka.
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia.
Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk di dalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 – 16 pasien seharinya
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat.
Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasienyang tidak terbatas.
2. Keuntungan Telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 yaitu:
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif. Telenursing juga dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Trend Keperawatan Medikal Bedal Bedah dan Dampaknya di Indonesia.
Beberapa trend yang terjadi dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, diantaranya adalah: telenursing, Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka, Pencegahan HIV-AIDS pada Remaja dengan Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home Care, One Day Care, Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah. Disadari bahwa semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.
b. Isu dalam Keperawatan Medikal Bedah dan Dampaknya di Indonesia
Beberapa isue yang berkembang dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, antara lain: Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada dokumentasi keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3 Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas terlihat.




3.2. Saran
a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan layanan keperawatan.
b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah.
























DAFTAR PUSTAKA



file:///G:/trend-issue-keperawatan.html, diakses Senin, 14 Februari 2011
http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf, diakses Selasa, 23 September 2008, pukul 11.00 WIB

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT



A.Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit.
1. Pengertian Larutan.
Larutan adalah suatu campuran homogen antara dua zat atau lebih, di mana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata. Komponen-komponen larutan terdiri dari :
a.Pelarut
Pelarut (solvent) dalam suatu larutan biasanya dengan jumlah lebih banyak, misalnya air.
b.Zat terlarut
Zat terlarut (solute) dalam suatu larutan biasanya dengan jumlah sedikit, contohnya garam dapur dan gula.
Pelarut yang sering digunakan adalah air, karena ada berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Tidak semua zat jika dicampurkan ke dalam pelarut air dapat membentuk larutan. Contohnya garam dapur (NaCl) dan asam asetat (CH3COOH) larut dalam air, sedangkan lilin tidak larut dalam air.
Beberapa hal yang digunakan untuk memperkirakan apakah suatu zat akan larut dalam pelarut air atau tidak adalah :
a.Zat harus mempunyai muatan yang sejenis dengan muatan pelarut air.
Pelarut air merupakan senyawa kovalen polar, maka zat yang dapat larut dalam air adalah senyawa ion atau senyawa kovalen polar.
1)Zat yang termasuk senyawa ion dan senyawa kovalen polar mempunyai muatan sejenis dengan pelarut air.
2)Zat yang termasuk senyawa kovalen nonpolar tidak mempunyai muatan sejenis dengan pelarut air.
b.Zat tersebut harus memiliki kekuatan gaya antarpartikel yang setara dengan gaya antarpartikel pada pelarut air.
Kekuatan gaya antarpartikel pada senyawa ion dan senyawa kovalen polar ditentukan oleh sifat kimia dari zat tersebut. NaCl dan CH3COOH mudah larut dalam air karena keduanya memiliki sifat kimia yang menyebabkan gaya antar partikelnya setara dengan pelarut air.
2.Senyawa Ion Dan Kovalen.
a.Senyawa Ion
Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri dari sekumpulan atom yang bergabung membentuk ikatan ion. Antara ion yang satu dengan yang lain terikat dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik.
b.Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen ada dua macam, yaitu kovalen polar dan kovalen nonpolar.
3.Elektrolit Dan Nonelektrolit.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi :
a.Larutan Elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut elektrolit. Contoh : natrium klorida (NaCl), hidrogen klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan amoniak (NH3).
b.Larutan Nonelektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarutnya disebut nonelektrolit. Contoh : air suling, larutan gula, dan alkohol.
Pada tahun 1884, Svante Arrchenius mengajukan teorinya bahwa dalam larutan elektrolit, yang berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas di dalam larutan. Ia menemukan bahwa zat elektrolit dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan nonelektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.
B.Daya Hantar Arus Listrik Dalam Larutan Elektrolit.
Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1.Elektrolit Kuat.
Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4 dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.
2.Elektrolit Lemah.
Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3 hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion. Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).


Untuk larutan elektrolit kuat; α = 1 atau α mendekati 1.
Untuk larutan elektrolit lemah; 0
Untuk larutan nonelektrolit; α = 0.
Tabel 1.
Jenis Larutan Jenis Zat Terlarut (dengan Pelarut Air) Nyala Lampu Contoh Larutan
Elektrolit Kuat Senyawa ion
Senyawa kovalen polaryang terhidrolisis sempurna/hampir sempurna Terang Natrium klorida (NaCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium asetat (CH3COOK)
Elektrolit Lemah Senyawa kovalen polar yang terhidrolisis sebagian kecil Redup Asam cuka (CH3COOK)
Amonia (NH3)
Asam karbonat (H2CO3)
Nonelektrolit Senyawa kovalen polar yang tidak terhidrolisis Tidak Menyala Sukrosa (C12H22O11)
Etanol (C2H5OH)
Urea (CO(NH2)2)
Glukosa (C6H12O6)
Gliserin (C3H5(OH)3)
Etilen glikol (C2H4(OH)2)
Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya.
Tabel 2.
Jenis Senyawa Padatan Lelehan Larutan (dalam Pelarut Air)
Senyawa ion Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk padatan, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk lelehan, ion-ionnya dapat bergerak jauh lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam bentuk larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas
Senyawa kovalen polar Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena padatannya terdiri dari molekul-molekul netral meskipun bersifat polar Tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena lelehannya terdiri dari molekul-molekul netral meski Dapat bergerak lebih bebas Dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam larutan molekul-molekulnya dapat terhidrolisis menjadi ion-ion yang Dapat bergerak bebas
Peran larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, contohnya :
1.Aki
Sel aki terdiri anoda Pb dan katoda PbO2 dengan larutan elektrolit H2SO4. adanya larutan elektrolit memungkinkan terjadinya reaki kimia yang menghasilkan arus listrik untuk menghidupkan kendaraan.
2.Air sungai dan air tanah
Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan atau belut di sungai atau di persawahan dengan cara setrum listrik.
3.Air suling
Merupakan larutan nonelektrolit, karena mengandung ion-ion dalam jumlah yang sangat kecil. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia nonelektrolit.
4.Cairan tubuh
Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit. Komponen larutan elektrolit memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan untuk kerja impuls. Orang yang kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) harus mengkonsumsi larutan elektrolit, seperti larutan oralit.

DEMAM BERDARAH



I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam berdarah sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena jumlah penderita makin meningkat dan wilayah terjangkit makin meluas. Hal ini disebabkan nayamuk penular tersebar luas di seluruh wilayah tanah air. Secara nasional jumlah kasus DBD selama 5 (lima) tahun terakhir meningkat secara berfluktuasi, namun demikian angka kematian (CFR) cenderung menurun.
Data Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe menggambarkan keadaan yang tak jauh berbeda dengan angka-angka nasional selama 5 (lima) tahun belakangan ini, yaitu : pada tahun 1997 (17 penderita), tahun 1998 (24 penderita), tahun 1999 (2 penderita), tahun 2000 (6 penderita), tahun 2001 (20 penderita), tahun 2002 (32 penderita), tahun 2003 (12 penderita). Namun demikian angka kematian (CFR) cenderung menurun, tahun 1997 (5,88%), tahun 1998 (4.16%), tahun 1999 (0,0%), tahun 2000 (16,7%), tahun 2001 (0,0%), tahun 2002 (8,00%), dan tahun 2003 (0,0%).
Banyak faktor yang mendukung terjadinya kasus, antara lain; kurangnya upaya penggerakan masyarakat dalam hal pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN – DBD), kurangnya dukungan lintas program dan lintas sektoral dalam PSN-DBD serta terbatasnya dana dan sarana untuk pemberantasan penyakit demam berdarah termasuk penyuluhan, serta tingginya tingkat mobilitas penduduk, baik dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam maupun keluar provinsi (seperti ke Sumatera Utara dan bahkan antar pulau lainnya) yang merupakan daerah endemis demam berdarah.





II. TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Penyakit Demam Berdarah / Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus “ dengue “ dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

B. Tanda – tanda Demam Berdarah adalah sbb:
1. Panas tinggi lamanya 2 – 7 hari
2. Nyeri perut (ulu hati).
3. Perdarahan berupa :
- bintik-bintik merah dikulit, atau
- mimisan, atau
- gusi berdarah,
dan yang lebih parah lagi dapat disertai
- muntah darah dan
- berak darah.

C. Pertolongan Pertama Pada Penderita
a. Memberi minum sebanyak-banyaknya
Penderita Demam Berdarah mengalami kekurangan cairan tubuh oleh sebab itu pertolongan pertama yang palin penting ialah memberi minum sebanyak-banyaknya.
b. Memberi obat penurun panas
Untuk menurunkan panas diberi obat penurun panas. Dapat pula dibantu dengan kompres menggunakan kain yang dibasahi air dingin atau es.
c. Segera membawa penderita ke Dokter / Rumah Sakit.

D. Cara Penularan Demam Berdarah
Demam Berdarah disebabkan oleh virus yaitu bibit penyakit yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop khusus. Anak yang sakit demam berdarah, didalam darahnya mengandung virus, apabila anak tersebut digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit itu ikut terisap masuk kedalam tubuh nyamuk, dan bila nyamuk ini kemudian menggigit anak lain maka anak tersebut dapat ketularan penyakit ini.

E. Tempat Berkembang Biak:
1. Luar Rumah
Di luar rumah nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang biak di :
- Drum, tangki penampungan air.
- Kaleng-kaleng bekas, botol-botol pecah, ban bekas, potongan bamboo, tempurung kelapa, yang pada musim hujan berisi air.
2. Luar Rumah
Tempat bertelur yang paling disukai nyamuk aedes Aegypti di dalam rumah adalah :
- Bak mandi
- Tempayan, dan tempat penampungan air lainnya.
Selain itu nyamuk tersebut sering pula bertelur di :
- Vas bunga
- Perangkap semut, dan
- Tempat minum burung.

F. Cara Pemberantasan
Untuk menghindari tertular penyakit demam berdarah, maka usaha yang harus dilakukan adalah memutus rantai siklus vektor nyamuk Aedes Aegypti, dengan jalan :
1. Memberantan telur dan jentik-jentik nyamuk dengan Gerakan Serentak (GERTAK) Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD), dengan pola 3 M ( Menguras, Menutup dan Menguburkan) tempat / bahan-bahan yang dapat membuat air tergenang. Dengan meliputi beberapa kegiatan :
- Penyuluhan yang intensif
- Kerja bakti secara serentak
- Pemeriksaan jentik.
2. Memberantas nyamuk dewasa dengan insektisida
3. Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan larvasida (bubuk abate).

III. DATA PENDERITA DEMAM BERDARAH DI PT. PIM
(semester dua tahun 2004).
Data karyawan dan keluarga yang sudah dinyatakan positif menderita demam berdarah adalah sebagai berikut :

NO NAMA PASIEN BADGE PEMERIKSAAN
1. Ny. Iskandar osman T-830104/Tek 29 - 11 - 2004
2. Essy a/d Kaswani T T-840285/Tek 03 – 12 - 2004
3. Sony Gondo. S T-850992/Imak 06 – 12 - 2004
4. Arifin A. Manaf T-850984/Kam 07 – 12 - 2004
5. Zainal Abidin T-850772/Ops 07 – 12 - 2004
(data RS. PT. PIM tanggal 08 Desember 2004)

IV. PENUTUP
Demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, khususnya daerah perkotaan dan daerah kumuh dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, umumnya mobilitas penduduk kedaerah yang endemis demam berdarah. Hal ini memungkinkan penyebarannya sampai ke desa-desa yang sebelumnya tidak pernah ada kasus penyakit demam berdarah.
Penyakit demam berdarah dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat, ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, sampai saat ini belum ditemukan vaksin serta obatnya. Untuk memberantas penyakit demam berdarah cara yang paling efektif adalah dengan memutuskan rantai siklus nyamuk Aedes Aegypti.


By Hiperkes - Hd

ANOREXIA DAN KESEHATAN



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kesempatan waktu yang telah diberikanNYA makalah “Anorexia dan Kesehatan“ ini biasa terselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memfasilitasi dalam proses penyelesaian makalah ini.Dan temen-teman satu kelompok yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pembuatnya sendiri maupun pembaca yang kami hormati.Kritik dan saran slalu kami terima untuk menyempurnakan makalah ini.Dan semoga makalah yang kami buat ini jjuga memberikan sedikit pengetahuan yang bermanfaat serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.










Malang, Oktober 2009


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehatan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita dan karena kesehatan kita bisa melakukan segala aktivitas sehari hari.Untuk itu penerapan pola hidup sehat perlu ditnamkan pada setiap individu. Berolah raga yang teratur,makan makanan yang bergizi,istirahat yang cukup,dan menyempatkan diri untuk liburan sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.Bagi para remaja kesehatan tubuh sangat diperhatikan,kususnya bagi remaja putri yang banyak mengidam-idamkan mempunyai tubuh yang langsing,tapi dalam kenyataannya kebanyakan masalah yang terjadi pada remaja putri adalah terjadinya obesitas.Berbagai cara yang dilakukan oleh remaja putri untuk menjaga tubuhnya agar tetap ideal,cara yang dilakukan ada yang benar menurut prosedur kesehatan atau justru menyiksa dirinya sendiri.
Olahraga terus menerus yang tidak diimbangi dengan pemenuhan makanan bagi tubuh ataupun mengeluarkan makanan yang telah dimakan karena takut tubuhnya mengalami obesitas atau yang sering disebut dengan Anorexia.Anorexia adalah masalah yang masih sering kita lihat dalam kehidupan remaja.Anorexia adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari karena kebiasaan ini akan menyiksa tubuh penderita.Karena asupan nutrisi-nutrisi dalam tubuh yang tidak terpenuhi,penderita ini akan mempunyai tubuh yang sangat kurus.Pemahaman tentang penerpan pola hidup sehat sangat diperlukan agar langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai keadaan sehat itu sesuai dengan penerapan pola hidup sehat yang benar.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Anorexia ?
2. Apa penyebab dan akibat dari anorexia ?
3. Bagaimana hubungan anorexia dengan penyakit lain ?
4.Bagaimana hubungan anorexia dengan pola hidup sehat ?
5. Bagaimana cara pengobatan anorexia ?
6. Apa saja peran perawat dalam kasus anorexia ?

1.3 TUJUAN

1. Memahami pengertian dari anorexia
2. Memahami sebab-sebab dan akibat dari anorexia
3. Memahami hubungan anorexia dengan penyakit lain
4. Memahami apa saja hubungan anorexia dengan pola hidup sehat
5. Memahami cara pengobatan anorexia
6. Memahami peran perawat dalam kasus anorexia

1.4 MANFAAT

1. Pembaca memahami tentang bahaya anorexia bagi kesehatan tubuh
2. Pembaca dapat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANOREXIA
Anorexsia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian besar untuk menghadapi masalah anorexia dan bulimia.Anoreksia dan bulimia merupakan gangguan makan yang menyiksa, dimana kedua keadaan sama bahayanya bagi tubuh. Gangguan tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan, dan ketakutan mental itu akan terpancar melalui penyiksaan fisik.
Tanda yang dialami oleh penderita anorexia

1. Menolak untuk mempertahankan berat badan normal dan cenderung selalu ingin lebih kurus.
2. Selalu ketakutan berat badannya akan naik walaupun kenyataannya berat badannya turun terus.
3. Berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal tidak hamil.
Ciri-ciri dari penderita anorexsia antara lain
1. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja, dewasa atau yang baru memasuki masa puber.
2. Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya prestasi sebagai nilai kebanggaan keluarga.
3. Mempunyai perhatian yang berlebihan tentang kesempurnaan penampilan.
4. Mempunyai orang tua yang sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri. Penderita anoreksia biasanya merasa harus menjadi sempurna agar mendapat perhatian dari orang tua mereka.
5. Ditandai dengan perubahan fisik seperti rambut rontok, terhentinya ovulasi dan menstruasi, detak jantung melambat, tekanan darah rendah dan tidak mampu menahan rasa dingin.
6. Biasanya memiliki tingkat depresi yang lebih parah dibandingkan penderita bulimia.
7. Rentan terkena osteoporosis,karena asupan kalsium yang rendah.
8. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ vital lainnya jika berat badannya turun dibawah batas normal.
2.2 PENYEBAB DAN AKIBAT DARI ANOREXIA
Ketika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi. Kalau dulu makan apapun tidak berefek bagi berat badan, tapi setelah masa pubertas (biasanya ditandai dengan menstruasi), baru makan coklat dua potong, kok beratnya sudah tambah 1 kg. Pada kenyataannya kebanyakan wanita ingin terlihat langsing dan kurus karena mereka beranggapan bahwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses dan populer. Apalagi kalau melihat ‘body’ para selebritis yang langsing (sebenarnya lebih tepat dikatakan kurus-ceking- tiada berisi) sehingga kalau pakai baju model apapun terlihat pas dan pantas dipakai. Sementara kalau tubuh kita gendut, pakai baju apapun rasanya seperti sedang memakai karung terigu. Akhirnya, lingkungan sekitar juga ikut mempengaruhi. Semakin sering diledek ‘gendut’ maka dietnya semakin gencar. Maka tidak mengherankan bila ketidakpuasan seseorang dengan tubuhnya akan mengembangkan masalah pada gangguan makan.
Remaja dengan gangguan makan seperti di atas memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya, mereka sudah memiliki suatu mind set (pemikiran yang sudah ter’patri’ di otak) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka mempersepsikan tubuhnya gemuk, banyak lemak di sana sini, tidak seksi dan lain-lain yang intinya tidak sedap untuk dipandang dan tidak semenarik tubuh orang lain. Akibat pemikiran yang sudah ter’patri’ ini, seorang remaja akan selalu melihat tubuh mereka terkesan gemuk padahal kenyataannya justru berat badan mereka semakin turun hingga akhirnya mereka menjadi sangat kurus. Mereka akan dihantui perasaan bersalah manakala mereka makan banyak karena hal itu akan menyebabkan berat badannya naik. Masalah “body” ini akhirnya menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk menerima kondisi dirinya. Mereka beranggapan bahwa kepercayaan diri akan tumbuh kalau mereka juga memiliki tubuh yang sempurna (sempurna disini adalah ; kurus).
Anoreksia ditandai oleh ketakutan yang tidak wajar terhadap kemungkinan mengalami kenaikan berat badan dan kehilangan kemampuan mengontrol makan. Para penderita anoreksia bangga akan diet dan kontrol ekstra keras yang dilakukannya.

Ciri-ciri Anorexia antara lain,
* Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
* Ketakutan bahwa berat badan akan naik
* Menganggap berat badannya sudah ideal
* tidak mengalami menstruasi.

Meskipun berkurangnya berat badan adalah ciri yang paling jelas terlihat pada anoreksia nervosa, tetapi sesungguhnya hal itu bukan inti gangguannya. Banyak orang kehilangan berat badan akibat kondisi medis tertentu, tetapi penderita anoreksia memiliki ketakutan yang intens terhadap obesitas dan berusaha keras untuk menjadi kurus.
Gangguan ini paling sering muncul pada remaja yang memang kegemukan atau mempersepsi bahwa dirinya terlalu gemuk. Ia lalu mulai berdiet keras, yang terus membua dia sampai ke titik di mana ia terjebak secara obsesif untuk menjadi kurus.
Olah raga berat, yang nyaris seperti menghukum diri sendiri, juga lazim dilakukan. Berkurangnya berat badan secara dramatis diperoleh dengan membatasi asupan kalori.
Seorang penderita anoreksia tidak pernah puas dengan penurunan berat badannya. Berat badan yang tetap antara hari ini dan keesokan harinya atau setiap penambahan berat badan dapat mengakibatkan kepanikan, kecemasan dan depresi.

Ketika memandangi tubuhnya di cermin, ia melihat sosok yang sangat berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain. Orang lain melihatnya sebagai gadis yang kurus kering dan lemah, seperti seorang penderita kelaparan, sedang yang bersangkutan melihatnya sebagai gadis yang perlu mengurangi berat badannya...

Biasanya mereka pintar memilih ucapan yang ingin di dengar orang lain. Mereka mungkin mengatakan setuju bahwa berat badannya memang kurang dan perlu menambah, tetapi sesungguhnya ia tidak mempercayainya.

Mungkin untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu mengontrol makanannya, sebagian penderita anoreksia menunjukkan minat yang besar pada masak memasak dan makanan. Sebagian menjadi juru masak yang handal, yang menyiapkan makanan untuk seluruh keluarganya. Sebagian lainnya menimbun makanan di kamarnya dan memandanginya dari waktu ke waktu.

Akibat Anorexia Nervosa
Beberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari berat badan mereka. Umumnya anoreksia mempunyai gejala seperti depresi, kurang percaya diri, penampilan yang tidak proporsional, hubungan keluarga yang terganggu, berkurangnya nafsu makan, emosi yang susah dikontrol, mudah terjangkit penyakit, berat badan menurun drastis, dan kekurangan nutrisi.
Resiko terburuk anoreksia adalah kematian. Hal ini diakibatkan adanya penurunan berat badan yang luar biasa dan merupakan bentuk lain dari bunuh diri. Sekitar 1 dari 10 penderita anoreksia meninggal akibat komplikasi. Jika gangguan ini, baik anoreksia maupun bulimia tidak segera tertangani, maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian
Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :
1. Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun
2. Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan makanan
3. Lemah, tidak bertenaga
4. Sulit berkonsentrasi
5. Gangguan menstruasi
6. Kematian
Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :
1. Perasaan tidak berharga
2. Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah
3. Mudah merasa bersalah
4. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain
5. Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak
6. Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya
7. Minta perhatian orang lain
8. Depresi (sedih terus menerus)


2.3 Hubungan Anorexia dengan Penyakit Lain

Resiko teburuk dari anorexia adalah dapat menyebabkan kematian. Hal ini terjadi karena terjadinya penurunan berat badan secara drastis. Anorexia akan menyebabkan beberapa penyakit lain yang umunya akan menderita komplikasi diantaranya,


1.Penyakit jantung.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang umum terjadi pada penderita anoreksia. Pada orang yang mempunyai penyakit jantung, anoreksia mengakibatkan ritme jantung yang tidak teratur dan mengakibatkan pengecilan ukuran otot jantung.

2.Gangguan hormonal.
Perubahan terhadap hormon reproduktif dan hormon tiroid yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi (amenorrhea), infertilitas, penyusutan tulang dan gangguan pertumbuhan.

3. Ketidakseimbangan mineral dan elektrolit.
Tubuh membutuhkan sejumlah mineral yang cukup,terutama Ca dan K. Kalsium dan Kalium berfungsi dalam menghasilkan sinyal elektrik yang membuat jantung berdetak. Gangguan dalam jumlah cairan tubuh dan mineral akan menyebabkan jumlah elektrolit yang tidak seimbang dan dapat berbahaya bagi tubuh penderita.

4. Kerusakan syaraf.
Anorexsia dapat menyebabkan gangguan otak dan syaraf, seizures. Hal ini adalah akibat dari berkurangya asupan nutrisi sehingga timbul gangguan.

5. Gangguan pencernaan.
Anoreksia dapat mengakibatkan konstipasi ( sulit buang air besar ). Gangguan ini disebabkan oleh berkurangnya asupan serat yang diperlukan untuk memperlancar buang air besar. Jika keadaan ini semakin parah akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, misalnya ambien. Dan harus dioperasi untuk penyembuhannya.

2.4 HUBUNGAN ANOREXIA DENAGAN POLA HIDUP SEHAT

Anorexia adalah kebiasaan buruk yang pada umumnya dilakukan oleh perempuan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal(langsing). Akan tetapi cara yang dipilih salah karena seseorang yang mempunyai kebiasaan buruk ini memaksa tubuhnya untuk berolahraga tanpa diimbangi denagan pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya. Akibatnya tubuh kekurangan energi karena nutrisi-nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi. Tubuh menjadi lemas, fungsi kerja organ-organ tubuh terganggu, dan bila kebiasaan ini dibiarkan terus menerus bukannya bentuk tubuh ideal yang didapatkan tetapi, kondisi tubuh yang kurus dibatas kewajaran serta tidak menutup kemungkinan terjadi kematian pada penderitanya(Walter H, 2006).
Kebiasaan buruk seprti Anorexia bertolak belakang dengan penerapan pola hidup sehat . Olahraga yang diimbangi dengan pemenuhan nutrisi tubuh adalah salah satu penerapan pola hidup sehat yang benar. Saat berolahraga tubuh kita mengeluarkan banyak energi dan banyak kalori yang terbakar. Untuk menggantikan kalori yang terbuang tadi dibutuhkan makanan-makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh kita(Robert Levey, 2006). Sehingga keseimbangan dalam tubuh terjaga, tidak seperti penderita Anorexia yang justru membiarkan tubuhnya kekurangan nutrisi setelah berolahraga. Dan banyak yang mengatakan bahwa kebisaan buruk ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal secara cepat(Trismiati, 2004).
Bentuk tubuh yang ideal dapat kita dapatkan dengan penerapan pola hidup sehat, olah raga teratur yang diimbangi dengan pemenuhan nutrisi dalalam tubuh adalah salah satu cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal dan bukannya memilih kebiasaan Anorexia yang justru menyiksa tubuh kita. Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa perilaku Anorexia tidak sepantasnya menjadi pilihan alternatif untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal dan penerapan pola hidup sehat yang teratur adalah alternatif yang sesuai untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Penerapan pola hidup sehat yang dimaksud adalah olahraga yang teratur dengan memperhatikan pemenuhan nutrisi dalam tubuh(Pokja, 2007). Anorexia erat hubungannya dengan penerapan pola hidup sehat tetapi, hubungan yang dimaksud adalah penyimpangan pola hidup sehat yang harus dijauhi dan dihindari bagi seluruh perempuan pada kususnya. Dan pemahaman pola hidup sehat yang benar harus kita tanamkan sejak dini sehingga kita nantinya merasakan hasilnya. Yang perlu digarisbawahi adalah Anorexia adalah salah satu penyimpangan penerapan pola hidup sehat yang harus dihindari seawal mungkin(Raymond Tambunan, 2005).
Perlunya penanaman pola hidup sehat sejak dini sebagai antisipasi untuk menghindari penyimpangan yang terjadi selama ini mengenai masalah Anorexia sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan. Perlunya penyuluhan-pnyuluhan kepada masyarakat mngenai hunbungan Anorexia dengan Penanaman pola hidup sehat menjadi salah satu agenda dari beberapa instansi kesehatan. Kondisi badan yang sehat dengan bentuk tubuh yang ideal akan kita dapatkann jika penanaman pola hidup sehat itu benar-benar kita terapkan secara teratur dan berkelanjutaan. Anorexia sebagai salah satu penyimpangan pola hidup sehat sering kali menjadi suatu masalah yang serius yang harus ditindaklanjuti secara prefentif maupun represif(Gordon, 1982).
Peran aktif dari lembaga-lembaga pemerintah dalam melakukan penyuluhan- penyuluhan dan pembelajaran tentang pemahaman pola hidup sehat tidak akann berhasil tanpa adanya sumbangsih dari masyarakat. Kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh harus terpenuhi agar kerja organ tubuh dalam proses metabolisme berjalan lancar dan kita dapat melakukan berbagai aktivitas sehari hari dengan lancar. Berbeda denagan Anorexia yang membiarkan tubuh bekerja keras tanpa memperhatikan pemenuhan makanan yang bernutrisi tinggi pada saat melakukan olah raga, sama halnya membunuh diri kita secara perlahan-lahan. Padahal tubuh ini harus kita jaga agar tetap dalam kondisi prima, sehingga aktivitas yang mencerminkan penerapan pola hidup sehat seperti olah raga dapat terlaksana sesuai jadwal keseharian yang sehari hari kita lakukan. Ingin mendapatkan tubuh yang ideal bukan berarti harus mengurangi porsi makann kita sehari hari atau bahkan mambiarkan tubuh ini tidak dimasuki makanan(Harlock, 2003).
Berolah raga adalah cara yang efektif untuk mendapatkan bentuk badan yang ideal tetapi pola penerapan olah raga pada penderita Anorexia bukanlah penerapan pola hidup sehat yang dianjurka oleh para ahli. Hubungan yang berkebalikan ini menjadi permasalahan yang rumit yang belum dapat dipecahakan sampai saat ini karena paradikma yang diterapkan dalam kehidupan perempuan pada umumnya memilih sesuatu yang serba praktis. Perempuan-perempuan itu memilih kebiasaan yang basanya dilakukan oleh para penderita Anorexia sebagai cara yang praktis. Untuk itu pemahaman hubungan antara pnerapan pola hidup sehat denga kebiasaan buruk Anorexia harus benar-benar dipahami dan dimingerti dengan pemahaman yang baik sehingga kesehatan tubuh dengan bentuk badan yang ideal dapat kita dapatkan(Mc Heinze, 1989).

2.5 CARA PENGOBATAN ANOREXIA
Biasanya pengobatan terdiri dari 2 tahap:
1. Mengembalikan berat badan normal
2. Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian obat-obatan.

Jika berat badan turun sangat cepat atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat badan normal), maka sangat penting untuk mengembalikan berat badan karena penurunan yang demikian isa berakibat fatal. Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, dimana penderita didorong untuk makan. Kadang diberikan makanan melalui infuse. Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi jangka panjang oleh seorang ahli dalam kelainan pola makan.
Terapi bisa berupa psikoterapi individual, kelompok dan keluarga; atau berupa obat-obatan. Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-depresi.
Pengobatan dalam kasus bulimia maupun anorexia diperlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan, seperti terapi dapat berlangsung setahun atau lebih, bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.
Manajemen Terapi Anoreksia
Penderita anorexia harus diyakinkan bahwa mereka butuh pertolongan professional.Pengobatan yang dilakukan meliputi:
A. Terapi Nutrisi untuk Anoreksia
1.Mengikuti jadwal pola makan yang sesuai.
2.Berhenti makan jika sudah merasa cukup, bukan kenyang.
3.Makan makanan yang sehat, makanan yang seimbang. Kebutuhan kalori yang sangat tinggi untuk menaikkan bobot tubuh dan memeliharanya setelah bobot tubuh yang diinginkan. Sekali bobot tubuh yang diinginkan dicapai, kalori akan secara bertahap menurun sampai tingkat pemeliharaan, yaitu kira – kira 50 kcal/ kg setiap hari.
4.Mengkonsumsi vitamin dan suplemen mineral terutama kalsium, kalium, dan besi.
5.Latihan fisik secara teratur, tapi tidak berlebihan.
6.Mengkonsumsi nutrisi enteral. Data anthropometric dan biokimia telah dikumpulkan dari 9 pasien anoreksia nervosa sebelum dan setelah mengkonsumsi enteral nutrisi melalui rute nasogastric. Konsumsi nutrisi ini ternyata menaikkan bobot badan sebesar 8.22 kg/bulan. Nilai ini tidaklah berbeda dari tingkatan yang dicapai oleh pokok anorectic mengenakan total parenteral ilmu gizi. Lagipula, suatu kenaikan yang penting beberapa index biokimia, yaitu prealbumin dan total zat besi telah dicapai.
7. Mengkonsumsi sayur-sayuran hijau karena banyak mengandung klorofil. Dr. Ann Wigmore menuliskan "hal yang paling terpenting dalam memulihkan kembali kesehatan adalah mengambil asupan klorofil dalam jumlah seimbang dan secara terus-menerus setiap hari." Klorofil mempunyai bentuk nukleat dan asam amino yang sesuai yang dibutuhkan otak manusia, untuk membentuk neuropeptida yang diperlukan untuk berpikir kreatif dan positif, sehingga membantu penderita depresi seperti yang dialami pasien anoreksia.
8. Untuk pasien anoreksia yang parah, pemberian makanan dilakukan melalui rute nasogastric (pada rute ini, digunakan selang yang menghubungkan hidung dan perut, sehingga makanan tidak akan dimuntahkan melalui mulut).
9. Pemberian liquid oral nutrition dengan nilai kalori yang terus ditingkatkan tiap minggu.
10. Terapi utama untuk amenorrhea pada pasien anoreksia nervosa adalah dengan peningkatan nutrisi. Pemberian estrogen dari luar tubuh hanya diperbolehkan pada pasien defisiensi estrogen yang ditandai dengan berhentinya pertumbuhan dada dan kulit menjadi kering. Akan tetapi, estrogen tersebut ternyata tidak berefek pada kerapatan tulang pasien anoreksia nervosa. Untuk menangani keropos tulang pada pasien anoreksia nervosa (yang sekalipun telah diberikan asupan estrogen dari luar tubuh) karena defisiensi nutrisi, maka dilakukan upaya untuk menaikkan bobot badan. Suplemen vitamin juga harus ditingkatkan termasuk kalsium dengan dosis 1000-1500 mg/hari dan vitamin D 400 IU/hari untuk membantu penyerapan kalsium.
11. Terapi untuk pasien anoreksia akibat efek samping pengobatan penyakit seperti kemoterapi pada kanker adalah sebagai berikut : menggunakan stimulan selera makan, mengkonsumsi nutraceutical yang terdiri dan protein dan omega 3 asam lemak (nutraceutical ini dapat menurunkan kerusakan otot, meningkatkan bobot badan pasien kanker, dam meningkatkan sintesis otot), dan mengkonsumsi vitamin.
B. Obat-obat antideperesan yang diberikan dokter kepada pasien anoreksia
1.selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine, sertraline, paroxetine, citalopram, escitalopram, dan fluvoxamine.
2. venlafaxine dan tricyclic antidepressants seperti imipramine dan desipramine.

2.6 PERAN PERAWAT DALAM KASUS ANOREXIA
Peran perawat dalam kasus anoreksia sangat penting. Mengingat implikasi psikologi dan medis anoreksia nervosa yang sulit, suatu rencana pengobatan harus menyeluruh, termasuk perawatan di rumah sakit jika diperlukan dan terapi individual. Di samping itu, peran keluarga dalam penyembuhan pasien juga merupakan hal yang penting dan dianjurkan.
Perawat dapat melakukan perawatan dalam bentuk apa saja. Kebanyakan perawat memberikan intervensi di rumah sakit, namun tidak jarang juga proses penyembuhan dilakukan di rumah pasien. Hal ini mengingat peran keluarga sangat penting bagi kemajuan kesehatan sang pasien.
A. Perawatan di rumah sakit.
Klinik harus memutuskan pasien mana yang harus diberi perawatan di rumah sakit, dan yang tidak harus. Berikut ini adalah penanganan secara umum di rumah sakit:
i. Kehilangan energi yang banyak, pada umumnya, pasien anoreksia nervosa yang berada 20% di bawah berat badan yang diharapkan untuk tinggi badannya adalah dianjurkan untuk program rawat inap, dan pasien yang berada 30% di bawah berat badan yang diharapkan memerlukan perawatan rumah sakit psikiatrik yang terentang dari dua sampai 6 bulan..
ii.Hypokalemi (<3 meg/L) atau EKG mengalami perubahan akibat meningkatnya potassium.
iii. Lingkaran muntah, dan pengurangan makanan yang tidak dapat diputuskan.

B. Terapi di bawah pengawasan Perawat
i. Assessment atau pengkajian keperawatan yang berhati-hati dan penatalaksanaan masalah kesehatan dan gangguan kejiwaan lainnya.
ii. Modifikasi perilaku lainnya untuk usaha peningkatan berat badan, seperti tirah baring dengan pengawasan konsumsi makanan sebagai langkah awal untuk setiap pasien. Frekuensi pemberian makan 5-6 kali, dengan kalori 1500 – 2000 kalori yang ditingkatkan secara bertahap, biasanya diberikan makanan yang sama selama sehari sehingga pasien tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar sekali makan.
iii. Keinginan untuk menaikan berat badan harus disesuaikan dengan pendidikan pasien. setiap pagi pasien harus ditimbang setiap pagi, setelah mengosongkan kandung kemihnya dan sebelum sarapan.
iv. Mengkuatkan kembali keinginan pasien untuk meningkatkan berat badannya. jika pasien tidak lagi tirah baring, pasien harus diawasi selama 2 jam setelah makan. Hal ini dilakukan agar pasien tidak memuntahkan makanannya. Pemberian makan secara paksa dilakukan jika pasien mengalami penurunan berat badan yang drastic, dan membahayakan jiwa pasien.

C. Kriteria untuk perawatan di rumah sakit
Dasar perawatan di rumah sakit berdasarkan Farmakoterapi, yang diberikan jika ada gangguan jiwa, seperti depresi, atau kecemasan. Keikutsertaan keluarga diberikan untuk pasien yang dengan perawatan di rumah, digunakan untuk memeriksa interaksi di antara anggota keluarga dan kemungkinan tujuan sekunder dari gangguan tersebut bagi pasien.
Perawatan setelah rumah sakit memiliki banyak sekali jenisnya. Yaitu gabungan psikoterapi individu dan keluarga. Menggunakan pendekatan terapi kognitif yang difokuskan pada pasien yang terobsesi menjadi kurus, kepercayaan diri yang rendah, dan dichotomous thinking, seperti gendut lawan kurus, benar lawan salah, otonomi lawan independent.
Farmakoterapi, banyak diberikan oleh physician jika pasien telah mengalami perbaikan setelah 6 bulan, setelah pasien di rawat.

D. Dasar Intervensi yang dilakukan perawat
Melalui prosedur ini diharapkan klien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat yang dibuktikan dengan BB dalam batas normal, albumin dalam batas normal.
Intervensi:
• Kaji pola diet nutrisi
• Kaji status nutrisi
• Kaji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi
• Menyediakan makanan kesukaan klien dalam batas-batas diet
• Anjurkan cemilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium diantara waktu makan
• Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
• Kaji bukti adanya masukan protein yang tidak adekuat
• Timbang berat badan harian


























BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan penjelasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa Anorexia tidak mencerminkan penerapan pola hdup sehat, bahkan Anorexia dapat mengancam kesehatan kita karena menyiksa diri kita sendiri tanpa memperhatikan asupan makanan yang cuku bagi tubuh.
3.2 SARAN
Penerapan poa hidup sehat harus dilakukan dengan prosedur kesehatn yang benar,sehingga akan memmberikan dampak yang positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri.

Pemeriksaan Neurologis Fungsi Cerebral



Glasgow Coma Scale.Penilaian :
* Refleks Membuka Mata (E)
4 : membuka secara spontan
3 : membuka dengan rangsangan suara
2 : membuka dengan rangsangan nyeri
1 : tidak ada respon
* Refleks Verbal (V)
5 : orientasi baik
4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan
3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang
1 : tidak ada respon
* Refleks Motorik (M)
6 : melakukan perintah dengan benar
5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi.
3 : hanya dapat melakukan fleksi
2 : hanya dapat melakukan ekstensi
1 : tidak ada respon
cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang sadar = compos mentis pasti GCSnya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam, GCSnya 3 (1-1-1). Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata bengkak sedang V dan M normal, penulisannya X-5-6.Bila ada trakheostomi sedang E dan M normal, penulisannya 4-X-6.Atau bila tetra parese sedang E dan V normal, penulisannya 4-5-X. GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat kesadaran pada anak berumur kurang dari 5 tahun. Atau jika ditotal skor GCS dapat diklasifikasikan :
a. Skor 14-15 : compos mentis
b. Skor 12-13 : apatis
c. Skor 11-12 : somnolent
d. Skor 8-10 : stupor
e. Skor < 5 : koma
Derajat Kesadaran
- Sadar : dapat berorientasi dan komunikasi
- Somnolens : dapat digugah dengan berbagai stimulasi, bereaksi secara motorik / verbal kemudian terlelap lagi. Gelisah atau tenang.
- Stupor : gerakan spontan, menjawab secara refleks terhadap rangsangan nyeri, pendengaran dengan suara keras dan penglihatan kuat. Verbalisasi mungkin terjadi tapi terbatas pada satu atau dua kata saja. Non verbal dengan menggunakan kepala.
- Semi Koma : tidak terdapat respon verbal, reaksi rangsangan kasar dan ada yang menghindar (contoh menghindari tusukan).
- Koma : tidak bereaksi terhadap stimulus.
Kualitas Kesadaran
- Compos mentis : bereaksi secara adekuat
- Abstensia drowsy / kesadaran tumpul : tidak tidur dan tidak begitu waspada. Perhatian terhadap sekeliling berkurang. Cenderung mengantuk.
- Bingung / confused : disorientasi terhadap tempat, orang dan waktu.
- Delirium : mental dan motorik kacau, ada halusinasi dan bergerak sesuai dengan kekacauan pikirannya.
- Apatis : tidak tidur, acuh tak acuh, tidak bicara dan pandangan hampa.
Gangguan fungsi cerebral meliputi : gangguan komunikasi, gangguan intelektual, gangguan perilaku dan gangguan emosi.
Pengkajian status mental / kesadaran meliputi : GCS, orientasi (orang, tempat dan waktu), memori, interpretasi dan komunikasi.